“Tujuan ‘Asik Bang’ ini adalah menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran radikal terorisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa”
MAKASSAR – Lewat kegiatan aksi musik anak bangsa, menekankan pencegahan terorisme bukan hanya tanggung jawab Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Anak muda dan elemen lainnya memiliki tugas yang sama dalam menyebarkan paham nasionalisme dan kebangsaan.
Hal itu diungkapkan Kasubdit Kerjasama Asia Pasifik dan Afrika Badan Nasional Penangguangan Terorisme (BNPT), Harianto pada kegiatan “Asik Bang” BNPT Festival atau Aksi Musik Anak Bangsa di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (17/3).
“Tujuan ‘Asik Bang’ ini adalah menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran radikal terorisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa,” ujarnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ‘Asik Bang’ seluruh generasi muda bisa meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri dari pengaruh ajakan kelompok radikal terorisme.
Baca Sambil Ngopi: Pendeta Saifuddin Minta 300 Ayat Alquran Dihapus, Ace Hasan ‘Berang’
Menurutnya, kehadiran kalangan generasi muda pada kegiatan itu, menjadi sangat strategis membangun kekuatan bersama dalam mendeteksi dini, menangkal dan mencegah paham radikal terorisme.
Apalagi di era multidigital saat ini, informasi menjadi hal yang penting bagi masyarakat. Dengan adanya globalisasi, masyarakat memiliki cara dan tempat untuk mendapatkan informasi secara massal lewat media yang bersifat online.
Disamping itu, kreativitas dan ide yang pada awalnya sulit untuk dikreasikan didepan umum, dengan sangat mudah bisa dituangkan dan disebarkan melalui online.
Ketika masyarakat ingin berempati, bersosialisasi, Asik Bang BNPT Festival diharapkan mampu menjadi salah satu bagian solusi, wadah silaturahmi, mempererat kesatuan persatuan dan memberi edukasi positif bagi masyarakat khususnya pegiat musik.
Sementara, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel, Muammar Bakry, mengatakan musik dipilih lantaran generasi muda sekarang lebih tertarik dan lebih menyukainya.
“Diselipkan edukasi mengenai kebangsaan untuk membangun pendidikan karakter generasi muda,” katanya.
“Remaja itu rentan paham radikal. Terbukti dengan banyaknya anak muda yang terlibat aksi terorisme. Ini harus diatasi, anak muda harus dibekali dan diisi nilai keagamaan dan kebangsaan yang benar,” tambahnya.
Di tempat yang sama pekerja seni, Annisa Putri Ayudya, mengatakan tidak ada aktivitas di dunia ini yang tidak menggunakan musik sebagai pendamping dalam kesehariannya.
Menurutnya, musik membuat orang lebih tenang, bahkan dapat menyebarkan keberagaman, toleransi, dan nasionalisme.
Karena itu, dibutuhkan sinergi yang kuat antara aparatur keamanan dengan masyarakat terutama anak muda, karena bahaya terorisme menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan, dan status sosial.
“Dalam konteks inilah aksi musik anak bangsa di Sulawesi Selatan menjadi sangat penting,” katanya.
4 komentar