Deteksi Dini Ancaman Virus Radikalisme dari Lingkungan Keluarga

Nasional14 Dilihat

SERANG – Deteksi dini ancaman virus radikal terorisme, menjadi hal sangat penting dan diperlukan. Apalagi terorisme bukan sekadar tindakan kekerasan, tetapi juga paham yang merubah sikap, perilaku, dan ideologi seseorang.

“Tentunya sangat penting (deteksi dini virus radikalisme), agar secara dini segera diketahui oleh lingkungan masyarakat,” ujar Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten, KH. Amas Tadjudin, di Serang, Jumat (25/3).

Ia menambahkan, deteksi dini harus dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Sebab virus radikalisme kerap masuk ke keluarga tanpa disadari, sehingga perlu meningkatkatkan kepekaan terhadap muatan radikalisme di dunia maya.

“Bagaiman caranya? Dengan memberikan pengetahuan dasar dan ciri-ciri ajaran teroris dan orang terpapar, secara jelas tegas dan tidak meragukan,” katanya.

Baca Sambil Ngopi: “Asik Bang” BNPT Mampu Menangkal Paham Radikal pada Anak Muda?

Tidak cukup hanya memberikan pengertahuan dasar dan ciri teroris, lanjut Amas, namun perlu menumbuhkan kesadaran persaudaraan kebangsaan, persaudaraan keagamaan, dan moderasi beragama di lingkungan keluarga.

“Kita tanamkan juga ajaran cinta tanah air bagian dari iman dan konsep ajaran islam ahlus sunnah waljamaah model Nahdlatul Ulama,” kata dia.

Jangan Ragu Lapor, Bila Temukan Seseorang Terpapar Radikalisme

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten ini juga mengimbau, seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan ke pihak berwenang, jika ada seseorang di lingkungannya terindikasi atau terancam paparan virus radikalisme.

“Segeralah berkoordinasi kepada aparat atau kepada tokoh agama, atau ulama kyai Nahdlatul Ulama,” katanya.

Deteksi dini radikalisme, harus menjadi tanggungjawab bersama seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) semata.

“Ini tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah daerah, aparat penegak hukum, masyarakat, FKPT, dan tokoh ormas kepemudaan serta ormas Islam,” ujar Amas.

Menurut Amas, pemerintah tidak perlu ragu memberikan teguran jika ada ASN maupun jajaran di pemerintahan yang terindikasi terpapar terorisme.

Ia menambahkan, FKPT Banten juga terus berupaya dalam membentengi masyarakat dan melakukan deteksi dini terharap virus radikalisme dan terorisme.

Tidak hanya melalui program BNPT, lanjut Amas, melainkan lebih jauh menyatu dengan masyarakat, mempereyat keyakinan kebenaran terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

“Kami bersosialisasi dan ikhtiar pencegahan terorisme,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar