JAKARTA – Sekitar 3.000 Militer Rusia dinyatakan tewas di Ukraina setelah lebih tiga bulan perang. Hal itu terungkap pada laporkan The Moscow Times, mengutip situs investigasi iStories, Selasa (31/5).
Dalam laporan tersebut, angka pasti jumlah kematian tentara Rusia adalah 3.034 prajurit. Data ini diperoleh dari sumber terbuka yang mengidentifikasi dan memverifikasi kematian prajurit Rusia.
Sumber lainnya adalah media sosial, laporan media, dan konfirmasi kerabat prajurit.
Menurut iStories, jumlah kematian ini tidak mungkin mencerminkan kerugian aktual Rusia di Ukraina. Namun, angka kematian itu melampaui perkiraan resmi Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca Lagi: BNPT: Khilafatul Muslimin Sama Bahayanya dengan HTI, NII, dan ISIS
Dalam penyelidikan terpisah BBC Rusia Services, korban tewas serdadu Rusia di Ukraina mencapai 3.000. Verifikasi independen atas laporan ini menyebutkan 3.052 prajurit Rusia yang tewas.
“Rusia, pada 25 Maret mengumumkan kehilangan 1.351 tentaranya di Ukraina,” tulis laporan itu.
Perkiraan lain, yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan Inggris, menyebutkan Rusia kehilangan antara 15 ribu sampai 30 ribu tentara di Ukraina. Klaim ini dibenarkan pasukan Ukraina.
Situs iStories menemukan bahwa empat dari lima prajurit Rusia yang terbunuh berusia antara 18 asmpai 35 tahun, dengan usia rata-rata 28 tahun saat kematian.
Beberapa wilayah termiskin di Rusia; Republik Buryatia, Dagestan, dan Chechnya, melaporkan jumlah korban tertinggi, dengan lebih dari 100
Moskwa dan St Petersburg secara terbuka kehilangan 12 prajuit lokal di Ukraina. Sedangkan PBB memperkirakan 4.000 warga sipil Ukraina tewas selama invasi Rusia. Jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.