Rektor UMM Lampung: Tindak Tegas Penyebaran Ideologi Selain Pancasila

Nasional3 Dilihat

LAMPUNG – Sudah semestinya pemerintah kembali mengkaji terkait regulasi yang mengatur penindakan tegas, terhadap oknum yang menyebarkan paham dan ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila.

Demikian dikatakan Rektor Universitas Muhammadiyah Metro (UMM) Lampung , Jazim Ahmad, menanggapi gerakan Khilafatul Muslimin, Kamis (9/6).

“Ini perlu diarahkan kesana, untuk adanya perubahan regulasi guna meningkatkan kewenangan penuh melakukan penindakan terhadap kelompok yang membawa ideologi radikal, jadi harus ada perubahan peraturan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, hal ini terkait dengan maraknya kelompok-kelompok yang menyatakan diri baik secara terang-terangan sebagai simpatisan khilafah maupun melalui kampanye terselubung lewat dunia maya. Parahnya, kelompok ini kerap berlindung dibalik hak asasi manusia dalam aksinya.

 “Itu kebebasan yang kebablasan, jadi merasa dia bebas menyampaikan segala-galanya, maka sampai terjadi seperti itu, barangkali ia merasa bebas sebebas-bebasnya menyampaikan hal seperti itu dan melakukan aksi seperti itu,” kata dia.

Ia khawatir, aksi-aksi kelompok radikal saat ini kerap menarget kaum pemuda dalam rangka kaderisasi dan menjaring partisipan. Sehingga keikutsertaannya dikhawatirkan merupakan ajang ikut-ikutan yang mana ini harus menjadi fokus bersama.

Baca Lagi: BNPT: Khilafatul Muslimin Punya 23 Cabang

“Karena mereka merasa benar, padahal kebenaran untuk dia bukan kebenaran untuk orang lain, dia tidak paham apa yang dilakukannya itu salah, khawatirnya ikut-ikutan atau apa sehingga perlu peran pemerintah untuk memberikan pencerahan,” katanya.

Oleh karenanya, pemberantasan radikalisme dan terorisme harus ditindak tegas melalui regulasi yang masif dan ketat. Pelarangan dan pembubaran ormas menurutnya tidak cukup dan bukan menjadi solusi, karena ideologinya terus berkembang di akar rumput bahkan berkamuflase ditengah masyarakat.

“Seperti mencabut alang-alang tapi akarnya masih ada, nah itu dibawahnya masih bergerak. Jadi perlu dituntaskan sampai akarnya, loyalisnya juga saya rasa masih banyak, ini pekerjaan berat dan butuh waktu,”ujarnya.

Perlu Kebijakan dan Upaya Tegas dari Institusi Pendidikan Cegah Radikal Terorisme

Sebagai seorang rektor Universitas besar di Lampung, dirinya menyadari perlu ada kebijakan dan upaya tepat dari kampus dan institusi Pendidikan lain, guna mencegah paham radikal terorisme mewabah dan menjangkiti anak didik.

“Perlu ada rutinitas penyuluhan seperti yang dilakukan BNPT tentang bahaya radikalisme, baik oleh kalangan kampus maupun pihak dari luar, termasuk juga dari kalangan pendidik untuk memberikan penyuluhan,” kata dia.

Jazim juga berharap, ada peran kongkrit dari tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga Lurah, ketua RW serta RT untuk bisa memberikan pengarahan dan mengawasi warganya agar tidak terjerumus pada kegiatan maupun paham-paham radikal.

“Tokoh agama harus berperan, pimpinan RT, RW, Lurah juga harus berani dan tidak bosan memberikan pengarahan kepada warganya,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mendorong khususnya mahasiswa UM Metro untuk dapat menjadi pribadi yang tidak hanya aktif dalam rangka menempuh pendidikan namun juga aktif berorganisasi baik di kampus maupun diluar kampus, tentunya dengan memastikan bahwa perkumpulannya merupakan forum yang positif dan tidak dilarang oleh pemerintah.

Apa yang dia sampaikan tentunya bukan tanpa alasan, namun ia menilai bahwa berorganisasi mampu menjadi sarana untuk melatih anak didik menjadi pribadi yang mampu hidup ditengah perbedaan dan menerima perbedaan itu sendiri.

“Intinya selama mahasiswa aktif dalam organisasi maka ia belajar menerima perbedaan dan menjauhkan diri dari intoleransi dan radikalisme, nanti akan terlatih,” kata Jazim mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *