JAKARTA – Sukses mendirikan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Provinsi lain di Indonesia, kini Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menggelar soft opening KTN seluas 10 hektar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kepala BNPT, Boy Rafli Amar, mengatakan KTN memiliki konsep pentahelix, yakni melibatkan banyak pihak terhadap virus intoleran terorisme.
Oleh karena itu, lanjut Boy, Negara harus hadir dan semua pihak harus dilibatkan dalam menangkal atau mencegah virus terorisme.
“Di dalam KTN itu melibatkan banyak pihak. Mengingat terorisme adalah musuh Negara,” ujarnya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (2/7) seperti di rilis Humas BNPT, Minggu (3/7).
KTN Garut merupakan yang ketiga, setelah BNPT membuka kawasan serupa di Turen, Jawa Timur dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Baca Lagi: Ketum ADDI: Mimbar Agama Rentan Disalahgunakan
KTN Garut merupakan bentuk kehadiran negara dalam proses deradikalisasi berbasiskan kesejahteraan dengan konsep pentahelix yang melibatkan banyak pihak.
“Keterlibatan banyak pihak dalam program KTN dinilai menjadi simbol perlawanan terhadap virus intoleran terorisme yang menjadi musuh bersama,” kata dia.
Menurut Boy, pemilihan wilayah Garut di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi pembangunan KTN adalah untuk menekan potensi munculnya aksi atau pelaku perbuatan intoleran dan radikal.
Karenanya diharapkan, semua pihak dapat merasakan manfaat KTN, terutama bagi para mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter), agar mereka dapat berbaur serta diterima dengan baik oleh masyarakat umum.
“Diharapkan proses reintergrasi mitra derad dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik, sehingga mereka diterima baik oleh masyarakat umum,” katanya.
Sementara, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengaku bangga karena hal tersebut menandakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) dan Masyarakat Garut sepakat menolak seluruh bentuk ideologi kekerasan yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kami bisa berbangga dengan hadirnya KTN di Desa Harumansari Garut ini. Kami tidak ingin ada terorisme di Indonesia,” ujar dia.
Helmi berharap, KTN Garut akan menjadi sarana reintergrasi sosial dengan berkontribusi untuk membangun kemandirian ekonomi dan berbaur dengan masyarakat sekitar.
1 komentar