Kebijakan Gubernur Anies Menutup Holywings Multitafsir

Nasional6 Dilihat

JAKARTA – Gerak para bakal calon presiden menjelang Pemilu 2024 mendatang, selalu menjadi perhatian. Termasuk salah satunya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat mengeluarkan kebijakan menutup sejumlah outlet Holywings bebera waktu lalu.

Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan, di Jakarta, Senin (4/7).

“Soal penutupan Holywings itu multitafsir. Kalau tadi kan perspektif politik, jelas, salah satunya upaya untuk menyenangkan kelompok-kelompok (agama),” ujarnya.

Ia menilai, kebijakan penutupan Holywings menjadi isu yang sensitif secara politik, namun langkah tersebut dapat dipandang posisi Anies sebagai Capres yang agamis.

“(Kebijakan) itu menebalkan keyakinan Anies begitu dekat dengan agama,” kata dia.

Baca Lagi: Presiden Jokowi:  Selamat Apriyani-Fadia atas Juara Malaysia Open 2022

Dari sisi politik, susah rasanya bila membawa sosok Anies sebagai kandidat yang berposisi di tengah atau moderat. Hal itu lantaran latar belakang afiliasi kelompok Islam dalam kemenangan di Pilgub DKI lalu sangat kuat.

“Stigma itu tidak hilang (agamis), ini menunjukkan bahwa Anies afiliasi politiknya ke kelompok Islam,” katanya.

Namun berbeda dengan Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, melihat keputusan menutup Holywings adalah langkah politik yang tidak menguntungkan.

“Umumnya mereka ini melihat 2024 itu dengan cara menokohkan Anies. Sebetulnya kalau penutupan Holywings sesuatu yang secara politik tidak begitu cerdas,” ujar dia.

Saat ini telah bergeser dan menyerempet beragam persoalan isu tidak cuman pelanggaran, tetapi juga kemanusiaan dan lain-lain.

“Karena isu nya begini, bergeser bukan hanya soal miras, jadinya soal isu kemanusiaan. Ada orang bekerja di situ, ada orang terdampak, dan itu bisa kemana-kenana isunya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar