JAKARTA – Pernyataan anggota Komisi 1 DPR RI, Effendi Simbolon yang menyebut ‘TNI seperti gerombolan’ menuai protes dari prajurit TNI di sejumlah daerah. Karenanya kader senior PDIP, Hendrawan Supratikno, meminta Effendi Simbolon memberikan klarifikasi.
“Yang jelas harus diklarifikasi. The sooner the better, agar tidak melebar kemana-mana,” ujar Hendrawan di Jakarta, Selasa (13/9).
Menurut Hendrawan, pernyataan Effendi Simbolon harus dipahami secara konteks. Pernyataan sensitif, akan mudah sekali diedit untuk membuat suasana memanas.
“Pernyataan tersebut harus dipahami dalam konteksnya. Di era medsos, pernyatan-pernyataan yang sensitif mudah sekali diedit untuk memperkeruh suasana,” katanya.
Atas pernyataan Effendi, sejumlah prajurit menyatakan TNI tetap solid. Bahkan meminta anggota DPR RI itu menyampaikan permintaan maaf dan memberikan klarifikasi atas ucapannya tersebut.
“Hai, Effendi Simbolon, apa maksud Saudara mengatakan TNI seperti gerombolan lebih-lebih dari ormas. Kami tidak terima. Jangan adu domba TNI. TNI tetap solid. Kami tunggu klarifikasi Anda. Bravo, TNI,” ujar para anggota TNI dalam video yang beredar.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari, mengatakan pernyataan para prajurit tersebut dibuat bukan berdasarkan instruksi TNI AD.
“Saat ini siapapun bisa menyampaikan dan mengakses apapun melalui medsos,” ujar dia.
“Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya, pernyataan Effendi disampaikan saat rapat bersama Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa pada 5 September 2022. Dimana Effendi menyoroti ketidakhadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam rapat dan menyampaikan ada isu tidak harmonis di tubuh TNI.
Effendi mulanya meminta rapat Komisi I DPR saat itu digelar terbuka, termasuk soal isu-isu aktual. Effendi menyebut isu-isu terkait TNI yang diterimanya harus diluruskan. Effendi kemudian menyebut TNI seperti gerombolan.
“Tapi ada apa di TNI ini perlu, gitu. Kalau perlu, setelah kita pembahasan anggaran, kita jadwalkan nanti malam, ya, kita hadirkan Kepala Staf Angkatan Darat, hadirkan Panglima TNI, kepala staf, untuk membahas, kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, yang insubordinary, disharmoni, ketidakpatuhan. Ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya. Tidak ada kepatuhan,” kata Effendi.