PEMALANG – Sebagai pengayom dan pelayan masyarakat di daerah, Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bisa menjadi agen perubahan dalam menebarkan perdamaian di lingkungan masyarakat.
Dimana hal itu agar para ASN bisa menjadi contoh tauladan dalam berbangsa bernegara dan juga bermasyarakat, sebagai upaya pencegahan agar terhindar dari penyebaran paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Hal tersebut dikatakan Deputi I bidang Pencegahan, Pelindungan dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Mayjen TNI Nisan Setiadi, saat mengisi acara Seminar Kebangsaan memperingati Hari Santri Nasional VII 2022 yang digagas Pemerintah Kabupaten Pemalang, Kamis (3/11/2022) siang.
“Tentunya saya mengharapkan para ASN bisa menjadi agen perubahan di masyarakat dan menjadi contoh tauladan,” ujarnya.
“Para ASN supaya jangan mau diadu domba, dipecah belah. Kita bersama-sama membangun Pemalang agar paham-paham ini tidak bisa masuk ke semua profesi,” lanjutnya.
Jajaran ASN Kabupaten Pemalang, kata Nisan Setiadi, juga diharapkan dapat menggelorakan moderasi beragama, harmoni dalam kebhinnekaan, dan bersama-sama membangun Pemalang yang damai, indah, maju, bermartabat dan aman
Oleh sebab itu, para ASN juga harus memahami apa yang sudah dirumuskan para founding fathers bangsa, dalam merumuskan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Karena dengan adanya Pancasila, bangsa ini yang terdiri dari ribuan pulau, ratusan suku, bahasa dan enam agama semuanya bisa bersatu.
“Pancasila itu adalah ideologi terbaik yang bisa menyatukan semua keberagaman yang ada di negeri ini,” katanya.
Selain terhadap para ASN, dirinya juga berharap kepada masyarakat Kabupaten Pemalang yang dinilainya sebagai masyarakat Islam yang washatiayah untuk selalu mengedepankan Islam yang moderat, akhlakul karimah, atau rahmatan lil alamin.
“Saya yakin masyarakat Pemalang sangat kental dengan nilai-nilai moderasi beragama, menghargai, menghormati yang kemudian ada keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat,” kata dia.
Dialog Kebangsaan, Langkah Strategis Tangkal Radikalisme di Lingkungan ASN
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, berharap seminar kebangsaan ini bisa menjadi langkah strategis bagi Pemkab Pemalang dalam mencegah dan menangkal penyebaran radikalisme dan terorisme di lingkungan ASN dan juga masyarakat.
“Karena dalam mencegah dan menangkal radikalisme, diperlukan pemahaman yang utuh termasuk ciri-cirinya, indikasi seseorang terpengaruh paham ini, bagaimana awal mula masuk dan mempengaruhi kehidupan sosial serta bagaimana paham ini menyebar,” ujarnya.
Mansur menambahkan, Pancasila adalah dasar Negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa, yang melandasi seluruh kegiatan pembangunan baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan.
Karena dalam menopang kokohnya NKRI, maka disetiap babak sejarah perjalanan bangsa, senantiasa muncul berbagai upaya untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain.
“Hal semacam itulah yang harus senantiasa ditangkal agar kedaulatan NKRI dapat terus terjaga. Melalui seminar ini, saya berharap para ASN tidak hanya menjadi peserta saja, namun juga dapat menjadi agen yang bertugas menyampaikan dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya radikalisme yang dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan NKRI,” ujar Mansur.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pemalang, Madatsir Mas’ud, berharap masyarakat Pemalang terhindar dari paham radikal, intoleransi, dan terorisme.
“Bagaimana bisa aman kalau nggak rukun. Alhamdulillah untuk Pemalang enam agama ini luar biasa kerukunannya,” ujar dia.
“Duduk bersama dan kalau ada apa-apa hubungan dengan pemerintah daerah pasti di rukunkan dengan baik. Tapi kalau udah urusan politik itu akan sangat susah diselesaikan. Tapi kalau urusan kerukunan beragama sangat luar biasa, kalau ada masalah satu hari bisa diselesaikan,” tambahnya mengakhiri.
4 komentar