TERNATE – Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) Dit Binmas bersama jajaran secara serentak menggelar Operasi Bina Waspada 2022 guna memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam mengantisipasi radikalisme dan anti Pancasila.
Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, membenarkan jajarannya telah diterjunkan untuk melakukan operasi Bina Waspada.
Kegiatan tersebut sebagaimana termuat dalam surat perintah Kapolda Maluku Utara Nomor :Sprin/937/XI/OPS.4.5./2022 tanggal 09 November 2022 untuk menggelar Operasi Bina Waspada tahun 2022.
“Iya benar, operasi Bina waspada sudah dimulai,” ujarnya dalam rilis tertulisnya di Ternate, Selasa (15/11/2022).
Operasi tersebut digelar selama 14 hari mulai 14 November hingga 28 November 2022 di seluruh wilayah Malut. Adapun, yang dilibatkan dalam operasi tersebut yakni 44 personil Polda Malut dan 376 personil Polres Jajaran Polda Malut.
“Kami juga telah melaksanakan Latihan Pra Operasi Bina Waspada 2022 yang di gelar di Rupatama Polda Malut pada Jumat 11 November 2022,” katanya.
Selain itu, operasi tersebut digelar untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat dalam rangka mencegah paham radikalisme dan anti Pancasila yang disebarkan oleh kelompok teroris yang bisa mengakibatkan pertikaian dan konflik.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat Malut untuk ikut berperan aktif menjaga ketertiban dan keamanan guna memberikan rasa aman dalam beraktivitas sehari-hari.
“Operasi ini bertujuan memelihara situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polda, dengan tindakan kepolisian berupa tindakan pencegahan dan penangkalan terhadap organisasi atau paham radikal, aliran sesat serta anti ideologi Pancasila,” kata dia.
Disamping itu pula mencegah terjadinya tindak pidana/kejahatan yang diakibatkan oleh penyebaran paham-paham yang menyesatkan masyarakat berupa organisasi atau paham radikal, penyebaran aliran sesat dan anti ideologi Pancasila serta isu-isu negatif lainnya dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan strategis terutama dalam peningkatan citra Polri di mata masyarakat.
Pihaknya terus berupaya agar operasi itu dapat meningkatkan kewaspadaan serta kepekaan warga masyarakat terhadap pengaruh penyebaran organisasi atau paham radikal, aliran sesat dan anti ideologi Pancasila yang mengarah kepada konflik sosial dan isu SARA yang berpotensi menimbulkan kerawanan Kamtibmas.
Sehingga, dapat memotivasi masyarakat agar mendukung pelaksanaan tugas kepolisian serta menghindari terjadinya perbuatan kontraproduktif.