JAKARTA – Para santri yang terdiri dari pemuda-pemuda dengan dilandasi akhlak, hati dan jiwanya yang kuat bisa bergabung ke TNI melalui pendidikan Secata, Secaba, Perwira PK bahkan melalui pendidikan Akabri, sehingga dapat mengisi kemerdekaan negara ini.
Hal itu dikatakan Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, saat mengunjungi Masjid Ar Riyadh Pesantren Hidayatullah, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (21/1/2023).
Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan bahwa dirinya merasa terhormat bisa berkumpul bersama dan menyapa para santri di Pondok Pesantren Hidayatullah.
“Kepada para santri agar berguru secara ikhlas dan sungguh-sungguh, karena itu merupakan modal awal untuk menatap masa depan, jangan berkecil hati,” katanya.
“Saya Panglima TNI juga bukan berasal dari keluarga kaya, saya anaknya orang tani di Madiun. Dengan berbekal keikhlasan, kerja keras dengan diiringi kemauan yang tinggi untuk maju dan untuk mengangkat derajat orang tua, sehingga saya bisa berkarier di militer dan alhamdulillah sampai saat ini,” lanjutnya.
Panglima TNI juga merasa bersyukur bahwa Indonesia lepas dari pandemi Covid-19, semua ini dapat dicapai dengan gotong royong sebagai kekuatan utama. Keterlibatan semua unsur termasuk pondok pesantren dalam menyukseskan program untuk menuntaskan Covid-19.
Di akhir pengarahannya, Panglima TNI mengajak para santri untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan positif dan menciptakan situasi yang aman dan kondusif, sehingga masyarakat meningkat kesejahteraan dan maju di segala bidang.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah, KH Hamzah, menyampaikan rasa terima kasih dan syukur atas kesempatan waktu Panglima TNI untuk berkunjung ke Pondok Pesantren Ar Riyadh.
Pimpinan pondok pesantren bersama para santri mendoakan agar Panglima TNI dan rombongan selalu diberkahi dan diberikan kesuksesan dalam menjalankan seluruh amanah yang diberikan.
Dikesempatan itu juga, Panglima TNI menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid Ar Riyadh Pesantren Hidayatullah.