MAJALENGKA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus berupaya maksimal dalam pencegahan radikalisme dan terorisme salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi.
Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama kepada Mitra Deradikalisasi, BNPT RI membangun kolaborasi dengan masyarakat maupun pelaku usaha, dengan bekerjasama Pabrik Gula Rajawali II.
“Kami ingin berkolaborasi, bersinergi, bekerja sama dalam rangka menekan angka radikal terorisme dari sisi pemberdayaan ekonomi” ujar Sekretaris Utama BNPT RI, Bangbang Surono, saat menghadiri undangan survei lokasi lahan perkebunan tebu di Majalengka, seperti dikutip dari website BNPT, Senin (20/2/2023).
Sestama BNPT melihat nantinya sinergi antara masyarakat dengan Pabrik Gula Rajawali II dapat memberdayakan sektor ekonomi masyarakat sekitar dari perkebunan tebu, sehingga tidak mudah disusupi paham asing yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Dia juga menyampaikan pemberdayaan ekonomi menjadi penting, karena faktor pemicu seseorang terlibat aksi terorisme itu beragam, bukan hanya faktor ideologi namun juga faktor ekonomi.
Sementara Direktur Operasional PG Rajawali II, Adang Sukendar Djuanda, menyambut baik inisiasi dari rencana kerjasama ini. Ia pun berharap pemberdayaan ekonomi dalam rangka penanggulangan terorisme dapat berjalan dengan baik di lahan perkebunaan tebu tersebut.
“Lahan ini mutlak harus ditanami tebu sesuai dengan program dari pemerintah dan kami berharap kelanjutan (pertemuan) ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Adang.
Penanaman tebu dilandasi dengan adanya sertifikat Hak Guna Usaha dari pemerintah sebagai lahan tebu guna memenuhi kuota produksi gula dalam negeri.