Jakarta – Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti-Ristek Kemendibudristek, Lukman, mendorong agar Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) mampu mencegah berkembangnya radikalisme di lingkungan Perguruan Tinggi.
“Kehadiran AMKI diharapkan dapat mencegah berkembangnya radikalisme di kampus,” ujarnya, di Jakarta, Sabtu(11/3/2023).
Lukman mengatakan, saat ini terdapat sebanyak 4.231 perguruan tinggi di Indonesia dengan jumlah mahasiswa hampir 9 juta orang dengan 6,5 juta orang atau 80 persen-nya merupakan mahasiswa Muslim.
Ada beberapa paradigma, lanjut Lukman, bahwa masjid kampus itu berpotensi melahirkan radikalisme. “Kita saat ini ingin menegaskan bahwa di masjid kampus itu justru bukan jadi radikal, tapi masjid kampus ini adalah pusat karakter, pengetahuan, dan peradaban,” kata Lukman.
Pihaknya mendorong agar mahasiswa dapat mengembangkan akhlak dan keilmuan-nya melalui masjid kampus.
“Nah 6,5 juta mahasiswa Muslim ini adalah potensi. Mereka ini kami titipkan di kampus yang tentu berkaitan juga dengan masjid kampus, sehingga diharapkan melalui masjid kampus, karakter mahasiswa bisa terbangun,” katanya.
Asosiasi Masjid Kampus Indonesia (AMKI) menggelar Kongres Nasional AMKI ke-3 di Universitas Yarsi Jakarta sejak 9 hingga 11 Maret 2023.
Pada kongres tersebut, terpilih kembali secara aklamasi Prof. Hermawan Kresno Dipojono sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat AMKI periode 2023 – 2027.
Kongres tersebut juga membentuk AMKI Muda yang pengurus dan anggotanya berasal dari unsur mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.