Filipina ‘Borong’ Pesawat Buatan Indonesia

JAKARTA – Departemen Pertahanan Nasional Filipina melakukan pembelian sebanyak enam unit pesawat NC212i bertipe Light Lift Fixed Wong Aircraft.

Hal itu terungkap dalam tanda tangan kontrak antara PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Dimana Head of Commercial, Indar Atmoko dari pihak PTDI bertugas untuk menandatangani kontrak tersebut.

Penandatanganan tersebut juga disaksikan oleh Samuel A. Castro sebagai perwakilan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.

Perjanjian kontrak dilakukan di kantor Departemen of National Defense atau Departemen Pertahanan Nasional, Quezon City, Filipina.

Pengadaan pesawat yang dilakukan oleh Filipina rencananya akan dipergunakan oleh Angkatan Udara Filipina sebagai pesawat operasional yang bertugas sebagai pemantau.

Penandatanganan kontrak terkait pengadaan pesawat menunjukkan kepercayaan Pemerintah Filipina terhadap produk alutsista Indonesia.

Hal ini turut meningkatkan branding produk alutsista Indonesia yang memiliki berbagai keunggulan baik dalam hal teknologi sehingga mampu bersaing di pasar Internasional.

Selain kontrak terhadap pengadaan enam pesawat. PTDI juga berperan dalam melakukan perawatan terhadap pesawat NC212i Angkatan Udara Filipina yang didistribusikan pada tahun 2014 lalu.

Perawatan pesawat rencananya akan dilakukan di PTDI Bandung, kewajiban perawatan nantinya akan dibebankan dua pesawat.

Indar Atmoko menyatakan, pengadaan enam unit NC212i merupakan kerjasama berkelanjutan dari pengadaan sebanyak dua unit pada tahun 2014 silam.

“Ini mengindikasikan bahwa produk kita secara kualitas diterima oleh customer dalam mendukung operasi misi mereka dalam hal ini adalah Philippines Air Force,” katanya dikutip dari website PTDI, Minggu (16/4/2023).

Sebelumnya, kunjungan Presiden Ferdinand Marcos Jr. ke Indonesia tahun lalu disambut oleh Presiden Jokowi. Melalui kunjungan tersebut, pimpinan negara Filipina menyatakan komitmen percepatan proses pengadaan. Sehingga selang kurang lebih setahun kemudian, pengadaan dapat direalisasikan.

PTDI mengungkapkan capaian ini memberi suntikan moral, mengingat secara langsung PTDI berpartisipasi dalam peningkatan kerja sama keamanan dan pertahanan wilayah Asia Tenggara.

Capaian tersebut menunjukkan hubungan baik yang terjalin antara Kementerian Pertahanan Indonesia dengan Filipina.

PTDI berkomitmen selalu siap dalam menyediakan kebutuhan alutsista yang dibutuhkan untuk menyokong pertahanan Filipina.

“Semoga kerjasama kita ini terus terjalin untuk capaian-capaian di masa mendatang sehingga produk industri pertahanan kita semakin dikenal dan dipakai oleh dunia”, jelas Indar Atmoko usai penandatanganan kontrak.

Sebagai informasi, beberapa BUMN Indonesia berhasil menyuplai pasar Filipina melalui pengadaan proyek di berbagai sektor transportasi publik, infrastruktur, sarana dan prasarana, serta pertahanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *