Cegah Radikalisme Dikalangan Anak Muda, BNPT Bersama FKPT Kalbar Gelar ASIK BANG

Nasional1075 Dilihat

PONTIANAK – Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG) merupakan salah satu upaya pemerintah, khususnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dalam meningkatkan peran serta pemuda, menyebarkan pesan-pesan perdamaian, guna mencegah dan menanggulangi radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Demikian diungkapkan Direktur Pencegahan BNPT RI yang diwakili Subkoordinator Lembaga non Pemerintah BNPT RI, Alfrida Heanity Panjaitan, pada kegiatan Asik Bang di Pontianak, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu.

Dikutip dari klikpapua.com, Minggu (14/5/2023), Alfrida menjelaskan, saat ini di Indonesia kelompok pemuda menduduki hampir seperempat dari total penduduk yaitu sekitar 23,90 persen atau sekitar 64,92 juta jiwa (BPS 2021).

Dimana dalam jumlah tersebut, yang di dominasi oleh pemuda dengan usia 19-24 tahun. Karenanya, tak heran bila pemuda menjadi salah satu kelompok yang rentan menjadi sasaran penyebaran radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

“Maka dari itu, sebagai generasi penerus bangsa, pemuda sebagai subjek aktif yang harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya ekstremisme dan terorisme, serta mampu mengambil peran aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan,” ujarnya.

Menurutnya, tujuan kegiatan Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG) adalah menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dan mencegah paham radikalisme terorisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa. 

“Melalui kegiatan itu diharapkan seluruh generasi muda bisa meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri dari pengaruh ajakan kelompok radikal terorisme,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua FKPT Kalimantan Barat, Wajidi Sayadi, mengatakan, pengembangan karakter cinta tanah air bisa juga  melalui media musik pada masyarakat dengan melibatkan peran pemuda.

Karenya itu, ia berharap kegiatan ASIK BANG mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya generasi muda mengenai betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Anak muda saat ini, lanjut Wajidi, sangat menyukai seni, dan sudah saatnya mereka diajak kembali untuk berkarya dan musik adalah salah satu yang menarik buat mereka.

“Lewat musik kita bisa menyelipkan pesan perdamaian serta membangun karakter mereka,” kata dia.

“Remaja itu rentan paham radikalisme, terbukti dengan adanya anak muda yang terlibat aksi terorisme. Ini harus diatasi anak muda harus dibekali dan diisi dengan nilai kebangsaan, keagamaan dan perdamaian,” lanjutnya.

Sementara vokalis kembang tulip, Dimas Albatati yang menjadi juri nasional sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.

Menurutnya, seni dalam hal ini musik adalah sebuah media untuk menjaga kerukunan antar anak bangsa, lewat musik juga dapat  mengisi ruang-ruang kosong anak muda.

“Saya kira apa yang dikerjakan BNPT dan FKPT Kalimantan Barat, adalah upaya dalam menjaga stabilitas wilayah Pontianak dan sekitarnya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *