Yayasan Pembinaan Eks Napiter Ini Layangkan Surat ke Presiden Jokowi, Isinya?

Nasional1442 Dilihat

JAKARTA – Yayasan Gema Salam (YGS) yang secara aktif terlibat dalam pembinaan mantan narapidana teroris (Napiter) telah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua DPR RI, Puan Maharani. 

Dikutip Jatim Satu News, Selasa (11/7/2023), surat tersebut berisi pengumuman dari YGS menyatakan penundaan program dan kegiatan yayasan untuk sementara waktu.

YGS, sebuah entitas kecil yang berbasis di Kota Solo, telah berperan dalam membantu para mantan narapidana teroris dalam proses reintegrasi mereka ke dalam masyarakat Indonesia. 

“Dalam upayanya untuk menjalankan visi dan misi yang dimiliki, YGS telah mengimplementasikan berbagai program di bidang ekonomi, pendidikan, edukasi publik, serta bantuan langsung kepada eks narapidana teroris dan kegiatan sosial lainnya,” ujar pembina yayasan,  Awod SH.

Namun dengan rasa berat hati,  YGS mengumumkan bahwa mereka akan menunda semua program dan kegiatan mereka mulai awal tahun 2023. 

Penundaan ini dilakukan dengan maksud untuk memperbaiki struktur internal dan menentukan kepengurusan yang lebih baik untuk yayasan ini. 

Meskipun program edukasi kepada publik dan masyarakat tetap berjalan melalui seminar dan diskusi, kegiatan yang melibatkan eks narapidana teroris akan ditangguhkan sementara.

Surat terbuka ini juga menyatakan bahwa YGS tetap mandiri dalam hal pendanaan mereka, tidak tergantung pada pihak lain. 

Jika ada bantuan langsung kepada eks narapidana teroris, YGS hanya akan bertindak sebagai perantara dan relawan YGS dilarang menerima manfaat atau bantuan dari pihak lain. 

Bahkan, jika ada kewajiban pajak terkait dengan bantuan tersebut, YGS akan menanggungnya sebagai bentuk komitmen mereka terhadap transparansi.

YGS menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah dan masyarakat atas penundaan program ini. Meskipun banyak kegiatan YGS yang tidak dapat diungkapkan secara terbuka, yayasan ini memastikan bahwa catatan dan dokumentasi lengkap telah tersedia untuk memenuhi misi dan visi mereka.

Surat terbuka ini ditandatangani oleh Joko Triharmanto, Ketua Pengurus YGS. Mengetahui Pembina Awod SH

Yayasan Gema Salam berharap dapat segera kembali melanjutkan program dan kegiatan mereka dengan perbaikan internal yang telah dilakukan. 

Mereka tetap berkomitmen untuk mendukung upaya pembinaan mantan narapidana teroris dan berkontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.

Tentunya, penundaan ini memicu pertanyaan tentang alasan di balik keputusan YGS dan harapan akan pemulihan program mereka di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *