CILACAP – Tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut melakukan upaya pendeteksian terhadap temuan ribuan amunisi disekitar perairan Cilacap, Kamis (20/7).
Rencananya penyelaman itu akan berlangsung selama dua hari, yakni Kamis (20/7) dan dilanjutkan hari ini Jumat (21/7/2023). Hal tersebut guna memastikan keamanan jalur perairan Cilacap.
Terlebih setelah muncul dugaan tenggelamnya kapal perang milik Amerika Serikat saat masa Perang Dunia II tahun 1940-an.
Dugaannya kapal tersebut yang telah membawa amunisi seperti yang ditemukan oleh nelayan tradisional asal Cilacap pekan lalu.
Direktur Operasi Paskopaska TNI AL, Letkol Yudo Ponco, mengatakan proses penyelaman dan pendeteksian dihari pertama dapat dikatakan kurang maksimal, lantaran tim penyelam terkendala beberapa hal seperti kondisi air laut yang keruh.
“Visibility nya keruh, jarak pandang pendek sekali sekitar 50 cm, itupun sudah dengan bantuan lighting,” ujarnya, Kamis (20/7/2023).
Selain itu, lanjut Ponco, arus di bawah laut yang begitu kencang juga turut mempersulit tim Kopaska TNI AL.
“Kemudian arusnya kencang, mungkin minggu-minggu ini pas arusnya lagi kencang,” kata Ponco.
Komandan Pangkalan TNI AL Cilacap, Kolonel Laut Bambang Subeno, mengatakan tim Kopaska akan melanjutkan penyelaman hari ini.
Harapannya, tim penyelam tidak hanya mendokumentasikan melalui gambar atau video saja. Namun dapat membawa temuan secara fisik sampai ke daratan untuk selanjutnya diidentifikasi.
“Harapannya tidak hanya gambar, tapi barangnya (read bangkai kapal) bisa diambil untuk nanti diidentifikasi,” kata Bambang.
Diketahui, penyelaman yang dilakukan oleh Kopaska TNI AL dilakukan atas undangan dari Lanal Cilacap setelah adanya penemuan ribuan amunisi oleh dua orang nelayan tradisional, yakni sebanyak 6000 buah amunisi ber kaliber 12,7 mm dan 7,62 mm yang saat ini sudah diamankan Lanal Cilacap.