JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, mengungkap soal keberadaan teroris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bahkan menduga masih ada jaringan teroris di perusahaan pelat merah itu.
“Bukan masih banyak (teroris di BUMN), mungkin masih ada jaringannya,” ujarnya di Jakarta, dilasir Medco, Minggu (10/9/2023).
Rycko mengatakan, BNPT tengah melanjutkan peningkatan assessmen di BUMN. Sebab, tugas-tugas pegawai BUMN dinilai memiliki risiko tinggi.
“Dapat menyebabkan terjadinya kesalahan, mengakibatkan korban yang besar, menganggu perekonomian nasional,” katanya.
Rycko menyebut, selama ini assessmen atau penilaian yang dilakukan BNPT belum menyentuh pegawai BUMN yang di bawah. Melainkan baru terhadap eselon-eselon satu, calon-calon deputi, dan calon driver.
Sehingga, BNPT akan mengevaluasi untuk melakukan assessmen terhadap seluruh pegawai BUMN, baik yang dibawah maupun pejabat. Namun, pelaksanaan assessmen itu terkendala jumlah anggota BNPT yang terbatas.
“Hanya 15 orang untuk melakukan assessment terhadap 961 objek vital dengan sekian ribu petugas-petugas yang memiliki resiko tinggi tadi,” kata dia.
Sebelumnya, seorang karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE diamankan dalam kasus tindak pidana terorisme pada Senin siang, 14 Agustus 2023 di Jalan Raya Bulak Sentul, Harapan Jaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya 16 senjata api, baik pabrikan maupun rakitan.
Senjata itu modifikasi dari air gun menjadi senjata api penuh. Rata-rata senjata itu telah dilabeli ISIS oleh DE. Karyawan BUMN ini terafiliasi dengan kelompok ISIS.
DE bergabung dengan kelompok radikal sejak 2010. Berawal dari masuk menjadi jemaah Mujahidin Indonesia Barat (MIB) di Bandung, Jawa Barat dengan pemimpin berinisial WM, telah ditangkap.
Setelah WM ditangkap, jemaah bubar dan DE berselancar bebas melanjutkan propaganda terorisme di media sosial. Kemudian, DE menyatakan baiat kepada Amir ISIS pada 2014. Lalu bergabung menjadi karyawan PT KAI pada 2016.