JAKARTA – Ada kemiripan program deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI dengan program penanggulangan terorisme di Prancis.
Demikian dikatakan petugas penghubung regional untuk Badan Intelijen Perancis atau General Directorate for Internal Security (DGSI), Francois Bedot, saat melakukan kunjungan ke Kantor BNPT RI, dikutip dari website BNPT RI, Selasa (3/10/2023).
“Kami ingin mempelajari bagaimana proses deradikalisasi berjalan di Pusderad BNPT, karena sejatinya kita memiliki kemiripan,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Bedot, pihaknya tertarik untuk mempelajari bagaimana program ini berjalan di Pusat Deradikalisasi (Pusderad) BNPT.
“Kami juga memiliki program dimana kami berupaya melepas engagement kelompok-kelompok terpapar dari paham kekerasan dengan vocational training juga,” kata Bedot.
Sementara Kasubdit Bina Dalam Lembaga Pemasyarakatan BNPT RI, Kolonel (Mar) Wahyu Herawan, mengatakan BNPT RI punya program deradikalisasi, dimana program ini bertujuan untuk mendekonstruksi ideologi atau pemahaman terkait radikalisme, dan secara sistematis mengubah keyakinan tersebut agar kembali setia ke NKRI.
“Dilaksanakan secara berkesinambungan dari deradikalisasi dalam lapas, deradikalisasi dalam lapas khusus teroris, hingga deradikalisasi luar lapas,” ujarnya.
Menurut dia, program deradikalisasi yang dilaksanakan dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas), dilakukan terpusat di Pusat Deradikalisasi (Pusderad) BNPT melalui Lapas Khusus Klas II B Sentul.
“Pusderad menjadi seperti sekolah yang berupaya mengubah pola pikir seseorang yang tadinya eksklusif menjadi inklusif serta melengkapi mitra deradikalisasi dengan berbagai soft skill untuk bekal mereka kembali ke masyarakat,” katanya.
Sekadar diketahui, didirikan tahun 2017, Pusderad BNPT menjadi wadah dimana proses identifikasi, pembinaan, dan pelatihan vokasional dilaksanakan secara terstruktur, fokus, berkesinambungan dan terpusat.