JAKARTA – Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) kini kosong, setelah Jenderal Agus Subiyanto yang sebelumnya menduduki jabatan tersebut dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI.
Atas kekosongan jabatan KSAD, sejumlah nama Perwira Tinggi (Pati) TNI disebut-sebut berpeluang menduduki jabatan itu.
Dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (25/11/2023), Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Rizaldi, mengatakan ada empat nama jebolan Akademi Militer (Akmil) 89 yang secara administrasi berpeluang menjadi KSAD.
Keempat orang yang dimaksud yakni Komandan Kodiklat TNI, Letjen Eko Margiyono; Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat, Letjen Teguh Muji Angkasa; Kepala BNPB, Letjen Suharyanto; dan Ka Bais, Letjen Rudianto.
Sementara dari Akmil 90-an, ia menyinggung nama Sesmenko Polhukam, Letjen Teguh Pudjo Rumekso; Pangkostrad, Letjen Maruli Simanjuntak; hingga Letjen Nyoman Cantiasa. Nama terakhir belakangan telah ditunjuk menjadi Waka BIN.
Bobby mengatakan, dari beberapa nama itu, Maruli dan Suharyanto yang paling berpeluang besar.
“Yang menonjol dan berpeluang besar, juga sering dibicarakan publik adalah Letjen Maruli dan Letjen Suharyanto,” ujarnya di Jakarta.
Secara politik, ia berpendapat jabatan Maruli adalah yang paling strategis dan lebih dekat ke jenjang KSAD. Maruli juga dinilai paling populer.
“Tantangannya adalah usia masa aktif yang lama sekitar 5 tahun yang bisa berpengaruh pada proses regenerasi kepemimpinan di AD,” katanya.
Namun, menurutnya, masa aktif yang masih panjang itu bukan masalah. Sehingga peluang Maruli masih besar. Bobby menyinggung sejumlah nama yang pernah lama menjabat sebagai KSAD.
“Yang terlama menjadi KSAD ada AH Nasution 10 tahun 1949-1952 dan 1955-1962, disusul Umar Wirahadikusuma 1966-1973, dan Edi Sudrajat 1988-1993. Tapi hal ini bukan masalah. Maruli yang sangat berpeluang saat ini,” katanya.
Dihubungi terpisah, Pengamat Militer, Alman Helvas Ali, mengatakan kandidat terkuat untuk jabatan KSAD berikutnya adalah Maruli.
Menurutnya, faktor kedekatan dan pernah bekerja langsung di dekatnya, menjadi pertimbangan utama Jokowi memilih perwira tinggi untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu di TNI.
Jalan karier Maruli yang juga dikenal sebagai menantu Menko Marves, Luhut Pandjaitan, pernah menjabat Danrem di Solo lalu berbagai jabatan komandan di Paspampres hingga jadi Danpaspampres.
Maruli juga merupakan Pangdam Udayana ketika Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada 2022. Komando Maruli sebagai Pangdam Udayana meliputi wilayah Bali hingga Nusa Tenggara.
“Selain itu, fakta bahwa Letjen Maruli merupakan menantu dari Luhut Pandjaitan adalah faktor subyektif yang tidak boleh diabaikan pula,” ujar Alman.
Lebih lanjut, ia berpendapat KSAD berikutnya memiliki tugas utama memastikan netralitas TNI AD dalam Pemilu 2024 di tengah adanya kecenderungan penggunaan kekuasaan untuk mendukung calon presiden tertentu.
“TNI AD sebagai matra terbesar TNI dari aspek jumlah personel, termasuk mempunyai aparat teritorial hingga ke tingkat desa, perlu membuktikan bahwa mereka netral dalam pemilu 2024 dan tidak mendukung secara langsung atau tidak langsung kepada calon presiden tertentu dan partai politik tertentu,” katanya.