MOJOKERTO – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menjadikan Desa Kuripansari, Mojokerto, Jawa Timur sebagai percontohan Desa Siap Siaga terhadap ideologi radikalisme.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI, Irjen Pol. Ibnu Suhendra, mengatakan saat ini ancaman terorisme memiliki dampak serius dalam keamanan dan juga harmonisasi masyarakat.
Dalam survei global indeks, kata Ibnu, jika pada tahun ini Indonesia menduduki peringkat 24 teroris. Angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2020 yang menduduki peringkat ke 42.
“Padahal idealnya berada pada peringkat ke 80,” katanya saat pembacaan deklarasi Desa Siap Siaga di Desa Kuripansari, Kabupaten Mojokerto, Kamis (14/12/2023).
Ia mengatakan, desa tidak boleh lengah dengan masuknya ideologi radikalisme karena radikalisme bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat.
“Komponen masyarakat harus siap siaga terhadap ancaman paham radikalisme,” kata dia.
Ia mengatakan, kontribusi dan juga aktivitas positif masyarakat diharapkan bisa menekan paparan radikalisme termasuk juga di dalamnya peran dari ibu rumah tangga dalam membangun lingkungan keluarga.
“Seorang ibu berperan aktif dalam memahami ancaman terorisme terhadap perubahan perilaku anak-anak mereka. Salah satu contohnya, ada anak SD yang senang dengan tontonan radikalisme dan saat SMP anak tersebut sudah bisa merakit bom,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, dalam kesempatan itu mengatakan pihaknya berterima kasih atas terpilihnya Desa Kuripansari sebagai percontohan desa siap siaga oleh BNPT.
“Tentu ini kesempatan langka yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Kalau dulu ada ancaman COVID-19 yang bisa di dideteksi perkembangannya, bagaimana seseorang itu bisa tertular. Namun, kondisi ini berbeda dengan ancaman terorisme karena orang yang terpapar belum tentu paham kalau dirinya itu terpapar,” jelasnya.
Pihaknya bakal mendukung penuh segala bentuk upaya pencegahan faham radikalisme dan terorisme di wilayahnya.
“Ke depan kami akan secara masif mengajak seluruh desa di Kabupaten Mojokerto untuk menerapkan hal yang sama mungkin melalui studi tiru di desa Kuripansari dalam hal pencegahan dan deteksi dini,” kata Ikfina.
Dia mengatakan, membangun kewaspadaan nasional dari desa sangat penting mengingat faham radikalisme dan terorisme masih banyak ditemukan di sejumlah daerah.
“Apalagi, dalam rangka mewujudkan Pemilu yang aman dan damai,” katanya.