JAKARTA – Indonesia berkomitmen melanjutkan implementasi kerja sama penanggulangan terorisme dengan Inggris. Ini akan membawa dampak saling menguntungkan bagi kedua negara, melalui pertukaran pengalaman, intelijen dan peningkatan kapasitas, serta optimis pada masa depan.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, pada kegiatan ke-2 Joint Working Group on Counter Terrorism (JWG on CT) di London, Inggris pada 5 Desember 2023, seperti dikutip dari website bnpt.go.id, Senin (18/12/2023).
“Berharap kerja sama ini akan memperkuat upaya melawan terorisme,” ujarnya.
Menurut Rycko, kerja sama kedua negara terus memperlihatkan progress yang baik sejak ditandatanganinya MoU (Memorandum of Understanding) 2021 lalu.
“Kedua negara memiliki progres yang sangat baik sejak ditandatanganinya MoU Kerja Sama Penanggulangan Terorisme pada tahun 2021,” katanya.
Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri Inggris, Tom Tugendhat, turut mengapresiasi kinerja BNPT RI yang juga fokus memulihkan korban aksi terorisme bersama Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
“LPSK telah mengunjungi langsung korban bom bali yang bermukim di Inggris. Dalam kunjungan ini, LPSK dan Victim Terrorism Unit – Home Office juga berbagi informasi tentang pendekatan yang digunakan untuk mendukung korban serangan terorisme,” jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan High Level Meeting antara Kepala BNPT RI dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Inggris.
Kedua negara menegaskan kembali tekadnya untuk memperkuat kerja sama dalam bidang penanggulangan terorisme khususnya key takeaways yang telah disepakati kedua negara.