Ken Setiawan: Pemilu 2024, Tak Lepas Ancaman Terorisme

Nasional644 Dilihat

JAKARTA – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tidak terlepas dari adanya ancaman terorisme. Persaingan sejumlah pihak dalam kontestasi yang memicu timbulnya konflik politik, kerap dimanfaatkan dan menjadi celah bagi kelompok radikal untuk menjalankan agendanya.

Demikian diungkapkan Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, dikutip dari baliberkarya.com, Senin (22/1/2024).

Menurut Ken, jelang pelaksanaan Pemilu 2024, intoleransi dan radikalisme mulai sangat terlihat ke permukaan. Terlebih, saat ini dirinya melihat kelompok-kelompok yang tadinya anti demokrasi, cenderung mendukung salah satu Pasangan Calon (Paslon) yang dianggap bisa mewujudkan keinginan mereka.

“Saya mengira bentuk-bentuk intoleransi sudah mulai terlihat saat ini. Artinya orang-orang yang tadinya berteman, gara-gara berbeda pilihan mulai renggang dan momen inilah yang dimanfaatkan kelompok radikal,” katanya. 

“Seperti beberapa waktu lalu, ada statement dari salah satu terpidana kasus bom Bali untuk memilih Capres yang bisa memfasilitasi mereka ke depan. Walaupun sebenarnya kelompok ini anti demokrasi, tapi momen kali ini mereka ikut mendukung agar kepentingan mereka bisa terpenuhi,” kata Ken lagi.

Oleh karena itu, dirinya merasa sangat khawatir, dikarenakan kelompok-kelompok radikal sangat yakin, calon yang mereka usung bisa menang di Pemilu 2024. 

Ia berharap, seluruh masyarakat jelang Pemilu 2024 mampu memberikan hak suaranya kepada Paslon yang tepat, memilih pemimpin yang benar-benar mampu menciptakan keadaan negara yang lebih baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

“Rata-rata mereka ini kan mengedepankan politik identitas, menggunakan isu-isu tegaknya syariat hukum-hukum Islam. Kebetulan tepat momennya satu abad sejak 1924 hingga 2024 mereka akan bangkit lagi, bertepatan dengan Pemilu juga di Indonesia. Kelompok-kelompok ini akan berusaha masuk ke parlemen bagaimanapun caranya, bukan mustahil cara-cara kudeta bisa saja mereka lakukan,” kata dia.

Ia menegaskan, meski sepanjang 2023 tidak terjadi aksi teror apa pun alias zero attack. Ancaman teror pada Pemilu 2024 tetap akan ada. 

Karenanya, politisi turut meminimalkan terjadinya konflik di masyarakat, termasuk tidak menggerakkan massa pendukung untuk dibenturkan dengan pendukung lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *