GMBI, LSM yang Peduli Cegah Radikalisme

Nasional652 Dilihat

BANDUNG – Ketua Komite Penyelenggara Organisasi (KPO) LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Azizah Talita Dewi, mengatakan organisasi yang dinahkodai M. Fauzan Rachman itu, bakal menjadi LSM yang peduli dengan pencegahan radikalisme.

Oleh karena itu, lanjut Azizah, untuk menjalankan visinya, GMBI akan bersinergitas dengan berbagai pihak yang mempunyai kewenangan melakukan pencegahan radikalisme.

“Kami berkomitmen dengan transformasi ini, akan menjadi LSM yang terdepan melakukan pencegahan radikalisme melalui deteksi dini kewaspadaan. Kami akan bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya dan juga dengan para stakeholder negara yang mempunyai kewenangan pencegahan radikalisme,” ujarnya dikutip dari harakatuna.com, Sabtu (31/3/2024).

GMBI dalam Rakernas tahun 2024 akan melakukan kegiatan bedah buku dengan tema pencegahan radikalisme. “Kegiatan bedah buku tentang radikalisme akan kita laksanakan pada Hari Kamis 28 Maret 2024 di Hotel Grand Sunshine Soreang. Kami mengusung tema ‘Radikalisme, Terorisme dan Deradikalisasi di Indonesia’ sebagai salah satu rangkaian kegiatan nanti,” jelasnya.

Kegiatan bedah buku ini, menurut Azizah sebagai bagian dari rangkaian HUT LSM GMBI yang ke 22 serta Rakernas GMBI tahun 2024.

“Kegiatan bedah buku ini menunjukkan bahwa GMBI bertransformasi menjadi LSM yang mengepankan kepedulian kepada masyarakat luas,” katanya.

Azizah pun menegaskan bahwa GMBI juga merupakan gerakan intelektual, ideologi pancasila, dan bela negara. Kaderisasi yang dilakukan selama ini telah dilakukan di setiap lapisan struktur secara berjenjang.

“LSM GMBI akan terus memberikan edukasi, sosialisasi, dan aksi nyata untuk masyarakat,” ujar dia.

Menurut dia, potensi penyebaran paham radikalisme itu dimana saja timbul. Karena itu, pihaknya siap sebagai garda terdepan membangun kesadaran ini di tengah-tengah masyarakat, serta mengajak mereka untuk kembali ke pancasila.

Azizah menambahkan, dari berbagai informasi yang diketahuinya, potensi penyebaran radikalisme di Jawa Barat (Jabar) sangat besar. Olehnya itu, untuk mensukseskan program anti radikalisme, LSM GMBI siap bersinergi dengan lembaga pendidikan, rumah tahanan (Rutan), lembaga pemasyarakatan (Lapas), dan lembaga lainnya, bahkan dengan sesama LSM di Jabar.

“Ini tiada lain untuk mewujudkan Jabar yang bebas dari intaian radikalisme,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *