Swasta dapat Jadi Mitra Strategis Dukung Operasi TNI-Polri

JAKARTA – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung kemajuan peran swasta dalam industri pertahanan dan keamanan nasional.

Menurutnya, pihak swasta dapat berperan lebih menjadi mitra strategis untuk mendukung operasi TNI dan Polri dalam menjaga pertahanan dan keamanan bangsa, khususnya di dunia siber.

Dalam kunjungannya ke data center PT Digital Solusi Prima, Bamsoet menerangkan contoh peran badan usaha milik swasta (BUMS) yang didirikan pada 17 Juli 2018 ini pada industri pertahanan dan keamanan dengan menggunakan teknologi siber terintegrasi.

Diketahui, perusahaan ini dibangun oleh sekelompok ahli layanan teknologi informasi dari latar belakang telekomunikasi, infrastruktur jaringan, data science, dan aplikasi internet.

Bamsoet menjelaskan, masuknya peran swasta dalam industri pertahanan dan keamanan nasional, telah memiliki landasan hukum melalui UU No.6/2023 tentang Penetapan Perppu No.2/Tahun 2022 menjadi undang-undang.

“Melalui keterlibatan swasta, diharapkan juga bisa mengurangi beban pengeluaran negara dalam membangun jaringan pasokan komponen industri pertahanan dan keamanan nasional,” ujarnya di Jakarta, Minggu (12/5/2024).

Lebih lanjut, Bamsoet menambahkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi PT Digital Solusi Prima. Di bidang cyber security, misalnya, mereka harus memiliki rangkaian lengkap solusi keamanan cyber untuk pusat operasi keamanan dan pusat operasi insiden.

“Di bidang secured messenger, mereka harus bisa menyediakan aplikasi perpesanan aman, sekaligus menyediakan analisis ruang obrolan dari berbagai percakapan di media sosial. Sehingga bisa diketahui tren tertentu yang sedang hits, serta analisis tren isu ke depannya,” kata dia.

Sementara di sektor smart perimeter surveillance, kata Bamsoet, mereka harus mampu menggabungkan pengenalan wajah menjadi pengenalan objek. Dalam skenario keamanan deteksi dan pemantauan perimeter, baik di luar ruangan, dalam ruangan, maupun di atas bangunan objek tertentu.

“Para pelaku industri pertahanan dan keamanan nasional di bidang siber juga dituntut menyediakan berbagai peralatan taktis dan sistem terintegrasi sebagai pengumpul data digital, intelijen data profil melalui korelasi pola perilaku internet, intelijen data strategis melalui korelasi sensor, pelaporan dan data pendukung; serta pengembangan kemampuan SDM siber melalui kurikulum dan talenta dunia,” jelasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *