JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pencanangan kawasan Wanagama Nusantara yang berada di Zona Rimba Kota B Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pencanangan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat kelestarian lingkungan dan pendidikan berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Lalu, apa itu Wanagama Nusantara?
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia, menjelaskan Wanagama Nusantara merupakan bagian dari strategi besar pengelolaan hutan dan restorasi yang diterapkan di Kalimantan.
Hutan yang baru dicanangkan itu akan menjadi hub untuk pendidikan dan penelitian terkait keberlanjutan serta perubahan iklim.
“Wanagama Nusantara ini adalah suatu ekosistem yang mereplikasi Wanagama di Yogyakarta, di mana utamanya adalah melakukan restorasi dan reforestasi dari hutan yang diharapkan untuk dilakukan di Kalimantan,” ujarnya di Yogyakarta, Sabtu (14/9/2024).
Baca Juga: Komisi III DPR RI Harap Kepala BNPT Baru Tetap Pertahankan Kinerja Institusi
Ova Emilia berharap, kawasan tersebut dapat terus berkembang di masa mendatang. “Tidak hanya sebagai tempat untuk reforestrasi dan restorasi, tetapi juga sebagai hub keilmuan dan pendidikan yang inklusif terhadap masyarakat sekitar IKN,” katanya.
Sekadar diketahui, UGM melakukan kerja sama dengan Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono.
Kerja sama ini bertujuan untuk membangun ekosistem lingkungan yang berkelanjutan di kawasan hutan Wanagama Nusantara, yang terinspirasi dari konsep Wanagama UGM di Yogyakarta.
Dikutip dari laman wanagama.fkt.ugm.ac.id, Wanaga merupakan hutan pendidikan yang dikelola oleh Fakultas Kehutanan UGM sesuai SK 493/Menlhk-Setjen/2015 dengan luasan 622,25 Ha.
Baca Lagi: Duta Damai BNPT Bali, Investasi Generasi Maju Sebagai Benteng Perdamaian di Pulau Dewata
Terbagi menjadi 8 petak yang membujur dari barat ke timur mulai dari petak 5, 6, 7, 13, 14, 16, 17, 18. Secara administratif terletak dalam wilayah Kecamatan Playen dan Patuk Gunung Kidul.
Pada awal pembangunannya, Wanagama merupakan bukit gundul yang dikenal dengan istilah “batu bertanah” (bukan tanah berbatu) yang menjelaskan betapa tandus dan keringnya kondisi saat itu.
Awal kehidupan dimulai ketika tim dari Fakultas Kehutanan UGM melakukan kegiatan penghijauan “pembelukaran” dengan menanam sebanyak mungkin jenis tanaman pionir.
Harapannya tanaman mampu bertahan hidup, beregenerasi, memperbaiki kondisi tanah, tata air, dan iklim mikro yang memungkinkan bagi flora dan fauna lain untuk mengawali kehidupannya.
Baca Lagi: Regulasi Pengawasan Penyebaran Radikal Intoleransi, Pekerjaan Rumah Kepala BNPT RI yang Baru?
Berdasarkan potensi tersebut Wanagama dapat berfungsi:
1. Pusat pendidikan lingkungan
Pendidikan lingkungan yang terbuka bagi masyarakat luas, institusi pendidikan, pecinta alam, pemerhati lingkungan, lembaga pemerintah, dan perusahaan swasta baik dari dalam maupun luar negeri
2. Taman ilmu pengetahuan
Taman ilmu pengetahuan dengan narasumber berkompeten serta sumber alam untuk bahan penelitian, pelatihan dan pengetahuan. Mulai terkait tumbuhan, satwa, tanah, batuan bumi, kemasyarakatan, serta tempat praktek di alam terbuka
3. Wisata alam
Nuansa alam dan sumber air yang indah yang dilengkapi fasilitas berkemah, jalan santai, tracking, jogging, bersepeda, penginapan, ruang sidang, joglo, aula, ruang serbaguna, kantin, dan areal parkir
4. Hutan konvensi
Hutan yang menyediakan materi dan sarana untuk menunjang workshop, rapat kerja, reuni dan bersantai dengan keluarga.