JAKARTA – Pembebasan Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, tidak lepas dari tim negositor, dimana lebih mengedepankan soft approach (pendekatan lembut).
Tim negosiator pembebasan Pilot Susi Air yakni, Edison Gwijangge, Yospian Wandikbo dan Erlina Gwijangge.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat bertemu dengan tim pembebasan sandera memberikan apresiasi kepada negosiator, seluruh pihak dan jajaran yang berperan dalam operasi penyelamatan itu.
Baca Juga: Polri Tangkap Pelaku Dugaan Penjualan Data Ilegal Milik BKN
Jenderal Sigit mengatakan, operasi penyelamatan tersebut sangat mengedepankan soft approach melalui upaya negosiasi. Dalam hal ini, keselamatan Pilot Susi Air sebagai sandera adalah prioritas utama.
“Saya sangat mengapresiasi karena tim ini menggunakan pendekatan soft approach. Karena kita tahu, dalam operasi pembebasan ini. keselamatan sandera merupakan prioritas utama,” ujarnya dikutip pada laman Humas Polri, Rabu (25/9/2024).
“Alhamdulillah, sandera dapat bebas dengan aman dan selamat. Kondisinya pun dalam keadaan sehat ketika kembali,” lanjut Sigit.
Diketahui, Pilot Susi Air menjadi korban penyanderaan KKB sekira 1 tahun 7 bulan. Berhasil dievakuasi oleh tim pembebasan sandera pada tanggal 21 September 2024.
Ketika itu, tim kembali dari Kampung Yuguru dan sampai di Mimika melaporkan kepada Kapolres Mimika, bahwa Pilot Susi Air sudah bisa dibebaskan.
3 komentar