JAKARTA – Pada Minggu malam, 6 Oktober 2024, dunia kepolisian Indonesia berduka atas kepergian Kapolres Boyolali, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Yoga.
Ia meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama enam hari di Rumah Sakit Telogorejo, Semarang, akibat kecelakaan tragis yang terjadi di Tol Kandeman, Batang, Jawa Tengah.
Kecelakaan Maut yang Menimpa Kapolres Yoga
Kecelakaan yang merenggut nyawa Kapolres Boyolali tersebut terjadi pada Selasa, 1 Oktober 2024, sekitar pukul 01.25 WIB, ketika mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi AKBP Muhammad Yoga menabrak bagian belakang truk tronton bermuatan tiang listrik.
Dalam insiden tersebut, dua orang yang duduk di kursi depan—sopir dan ajudan Kapolres— Vabrilian Dean Artono dan Rio Risna Saputra, tewas di tempat kejadian.
Sementara itu, Kapolres Yoga yang duduk di kursi belakang mengalami luka-luka dan shock akibat kecelakaan tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, mengonfirmasi bahwa Kapolres Yoga dalam keadaan sehat saat kejadian, namun harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit.
“Kapolres AKBP Muhammad Yoga selamat dalam kejadian tersebut yang selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.
Perawatan dan Kepergian
Setelah enam hari dirawat, AKBP Muhammad Yoga menghembuskan nafas terakhir pada pukul 20.00 WIB.
Kombes Pol Artanto, menyampaikan rasa duka yang mendalam dan mendoakan agar arwah AKBP Muhammad Yoga diterima di sisi Allah SWT.
“Semoga arwah Beliau diterima di sisi Allah SWT, Amin,” ucapnya.
Jenazah almarhum akan diberangkatkan ke Jakarta untuk dimakamkan di Depok, Jawa Barat. “Malam ini jenazah akan diberangkatkan ke Jakarta,” tambah Artanto.
Kesaksian di Lokasi Kecelakaan
Purwanto (26), kernet truk mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sangat cepat.
Awalnya truk yang dikemudikan Budi Prastiko (40) itu menyalip kendaraan lain ke arah Tegal dari Semarang. Saat akan kembali ke lajur kiri, terdengar seperti ban pecah.
“Saya sama sopir ngecek ban ga ada yang pecah, pas lihat belakang tiang listrik ditabrak fortuner,” kata warga Ambarawa ini.
Ia menambahkan kecepatan truk saat itu sekitar 40 Km/jam karena muatannya sampai 20 ton. Sehingga dia yakin tidak kebut-kebutan di jalur tol.
“Waktu melihat mobil dua orang yang di depan meninggal dunia, tapi yang di tengah masih hidup,” lanjut dia. Kejadian ini membuat Purwanto dan Budi langsung menghubungi pihak pengelola jalan tol agar bisa mendapatkan penanganan.
Dia mengaku juga sudah memasang tanda hati-hati di belakang truk yang menyala agar kendaraan lain bisa melihat muatan tiang listrik.
Hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan tersebut.
Penyelidikan Masih Berlanjut
Kombes Pol Artanto mengatakan sopir truk tronton masih dalam proses pemeriksaan oleh Polres Batang dan Lantas Polda Jateng.
Kepergian AKBP Muhammad Yoga merupakan kehilangan besar bagi keluarga, rekan kerja, dan masyarakat.
Semangat dan dedikasi beliau akan dikenang sebagai teladan dalam menjalankan tugas sebagai pengayom masyarakat.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga memiliki karier cemerlang di kepolisian.
Dia pernah bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama enam tahun serta menjabat di berbagai posisi strategis di Polda Maluku, Polda Kepri, Banjarmasin, dan Sumatra Utara.
Kelahiran Solo ini dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.