JAKARTA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memberikan pernyataan tegas mengenai upayanya untuk memberantas terorisme di negeri tersebut. Dalam konteks keamanan nasional yang terus terancam, Erdogan menegaskan bahwa Turki akan terus menanggapi ancaman teroris dengan keputusan yang bulat dan strategi yang terencana.
Pernyataan ini muncul setelah serangan terbaru yang menargetkan perusahaan pertahanan Turki, TUSAS, yang menunjukkan bahwa ancaman terorisme masih ada meskipun berbagai langkah pencegahan telah diambil.
Serangan terhadap TUSAS, sebuah perusahaan pertahanan terkemuka di Turki, merupakan gambaran nyata dari tantangan yang dihadapi negara ini. TUSAS, yang terlibat dalam pengembangan pesawat tempur dan sistem senjata, menjadi target karena peran strategisnya dalam memperkuat ketahanan militer Turki.
Baca Juga: Semangat Sumpah Pemuda: Peran Generasi Muda Membangun Toleransi dan Nasionalisme
Erdogan menjelaskan, meskipun serangan ini mengejutkan, hal itu tidak akan mengubah komitmen Turki untuk memerangi terorisme. Ia menekankan bahwa semua tindakan teroris akan dilawan secara tegas.
Komitmen Erdogan Terhadap Keamanan Nasional
Dalam pernyataannya, Erdogan menegaskan pentingnya menghilangkan ancaman terorisme dari sumbernya. “Terorisme tidak memiliki tempat di masa depan Turki. Kami akan terus berjuang melawan semua bentuk terorisme dan tidak akan pernah mundur,” ujar Erdogan dengan tegas dikutip dari laman Anadolu, Jumat (1/11/2024).
Dia menambahkan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme harus melibatkan kerjasama antara lembaga keamanan domestik dan internasional.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Erdogan melakukan beberapa strategi pemberantasan terorisme, di antaranya:
1. Operasi Militer yang Terencana: Turki telah melakukan berbagai operasi militer di dalam dan luar negeri untuk memberantas kelompok teroris, terutama PKK (Partai Pekerja Kurdistan) dan ISIS. Erdogan menegaskan bahwa operasi ini akan terus dilanjutkan hingga tidak ada lagi ancaman yang tersisa.
2. Peningkatan Intelijen: Penguatan jaringan intelijen menjadi salah satu fokus utama. Turki berupaya untuk memperdalam kerjasama intelijen dengan negara-negara mitra untuk mendeteksi dan menggagalkan plot teroris sebelum terjadi.
3. Program Deradikalisasi: Erdogan juga menekankan pentingnya program deradikalisasi untuk mengatasi akar permasalahan terorisme. Melalui pendidikan dan pendekatan sosial, pemerintah Turki berupaya mengurangi pengaruh ideologi ekstremis di kalangan generasi muda.
4. Peningkatan Keamanan Infrastruktur: Dalam menghadapi ancaman teroris, investasi dalam keamanan infrastruktur menjadi prioritas. Pemerintah telah berkomitmen untuk meningkatkan sistem keamanan di fasilitas strategis seperti bandara, pelabuhan, dan pusat industri.
Reaksi Publik dan Internasional
Pernyataan Erdogan mendapat dukungan luas dari masyarakat Turki yang menyadari betapa pentingnya keamanan nasional.
Banyak warga mengingat kembali serangan-serangan sebelumnya yang telah mengguncang negara dan mengekspresikan dukungan mereka terhadap kebijakan pemerintah dalam memerangi terorisme.
Di sisi lain, komunitas internasional juga memberikan perhatian terhadap langkah-langkah yang diambil Turki. Beberapa negara mitra, termasuk AS dan negara-negara Eropa, telah menawarkan kerjasama dalam hal intelijen dan operasi militer. Hal ini mencerminkan kesadaran global akan ancaman terorisme yang tidak mengenal batas negara.