Tragedi Kebakaran Pabrik di Bekasi: Upaya Identifikasi dan Penanganan Korban

Daerah, Nasional558 Dilihat

BEKASI – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menerima 12 kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban kebakaran pabrik di Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kejadian tragis ini menuntut perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk tim medis dan pemerintah.

Kebakaran yang terjadi di sebuah pabrik di Medan Satria ini terjadi dengan cepat dan mematikan. Upaya penyelamatan yang dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran menghadapi banyak tantangan, sehingga menyebabkan sejumlah karyawan terjebak di dalam pabrik.

Berdasarkan keterangan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Priadi Santoso, sembilan jenazah telah ditemukan dari lokasi yang berbeda dalam pabrik yang terbakar. Selain itu, kebakaran ini juga menyebabkan empat orang mengalami luka-luka, termasuk satu petugas pemadam kebakaran.

Selain penanganan korban, penyebab kebakaran juga menjadi fokus utama. BPBD Kota Bekasi dan pihak berwenang lainnya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kebakaran ini.

Baca Juga: Semangat Sumpah Pemuda: Peran Generasi Muda Membangun Toleransi dan Nasionalisme

“Kami tidak ingin kejadian serupa terulang di masa depan, maka penting untuk memahami apa yang menyebabkan insiden ini,” katanya di Bekasi, Jumat (1/11/2024).

Setelah kebakaran, RS Polri Kramat Jati langsung mengambil langkah untuk menangani situasi darurat ini. Kepala RS Polri, Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk menangani identifikasi jenazah korban kebakaran.

Tim ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu seperti kedokteran forensik, DNA forensik, odontologi forensik, dan psikologi forensik.

“Pemeriksaan akan kita lakukan secara teliti,” ungkap Brigjen Prima, menunjukkan keseriusan pihak rumah sakit dalam menangani kasus ini dengan profesionalisme tinggi.

Proses Identifikasi Korban

Tim DVI di RS Polri Kramat Jati dilengkapi dengan berbagai teknologi dan metode untuk memastikan identifikasi korban berjalan dengan akurat.

Proses ini juga melibatkan tim kedokteran forensik dari RSCM/FKUI dan Forensik PDFMI Jaya. Penanganan yang tepat sangat penting, mengingat kondisi jenazah yang diterima tidak utuh.

RS Polri juga mendirikan posko antemortem untuk menerima data dari keluarga korban yang nantinya akan dicocokkan dengan data posmortem.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa setiap identifikasi dilakukan dengan cermat dan akurat.

“Keluarga korban tengah dalam perjalanan menuju RS Polri,” katanya.

Pentingnya Keselamatan di Tempat Kerja

Tragedi ini mengingatkan akan pentingnya keselamatan di tempat kerja, terutama di industri yang berpotensi tinggi terhadap risiko kebakaran.

Perusahaan perlu memastikan bahwa prosedur keselamatan diikuti dan bahwa semua karyawan dilatih untuk merespons situasi darurat.

Masyarakat juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran tentang keselamatan kebakaran dan membagikan informasi penting kepada rekan-rekan mereka.

Berikut adalah beberapa tindakan preventif yang dapat diterapkan oleh perusahaan dan karyawan untuk meminimalkan risiko kebakaran:

Pelatihan Keselamatan: Mengadakan pelatihan rutin untuk karyawan tentang cara menangani situasi darurat dan penggunaan alat pemadam kebakaran.

  1. Inspeksi Rutin: Melakukan inspeksi rutin pada sistem kelistrikan dan peralatan yang dapat memicu kebakaran.
  2. Rencana Evakuasi: Memiliki rencana evakuasi yang jelas dan memastikan semua karyawan mengetahuinya.
  3. Sarana Pemadam Kebakaran: Memastikan alat pemadam kebakaran tersedia dan dalam kondisi baik di semua area kerja.
  4. Monitoring Suhu: Memasang sistem monitoring suhu untuk mendeteksi adanya overheating pada mesin atau peralatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *