Menghadapi Tantangan Zaman: Refleksi Hari Pahlawan bagi Pemuda Indonesia

Nasional693 Dilihat

JAKARTA – Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2024 menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk merenungkan kembali warisan perjuangan para pahlawan.

Di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh ideologi asing, tantangan yang dihadapi oleh pemuda Indonesia saat ini tidak dapat dipandang sebelah mata.

Dalam konteks ini, penting untuk menanamkan semangat dan nilai-nilai kebangsaan yang diperjuangkan oleh pahlawan, menjaga persatuan, dan merespons tantangan globalisasi dengan bijak.

Era globalisasi membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi generasi muda. Akses informasi yang sangat cepat dan luas memungkinkan ideologi asing masuk dengan mudah.

Baca Juga: Waspada Ideologi Kekerasan: Strategi BNPT untuk Lindungi WNI di Kairo

Hal ini menjadi ancaman serius yang dapat mengganggu kestabilan dan keutuhan bangsa. Sebagai contoh, maraknya penyebaran berita palsu dan ideologi ekstrem yang mengarah pada perpecahan sosial dapat memengaruhi cara berpikir dan sikap generasi muda.

Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Inggris Raya, Ezri Hayat, mengatakan tantangan ini memerlukan upaya kolektif dari semua pihak, terutama dalam mendidik dan membekali pemuda dengan nilai-nilai kebangsaan.

“Nilai-nilai inilah yang harus kita warisi dan terapkan di era modern,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (9/11/2024).

Pendidikan sebagai Benteng Ketahanan Bangsa

Pendidikan merupakan salah satu kunci untuk membangun ketahanan bangsa di era teknologi informasi. Ezri, yang merupakan doktor bidang Construction Management and Disaster Risk Reduction dari University of Salford, menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga kecerdasan spiritual.

“Pendidikan yang baik akan menumbuhkan generasi muda untuk berpikir kritis dan menjadi benteng terhadap arus informasi yang dapat menyesatkan,” katanya.

Sebagai contoh, pendidikan karakter yang mengajarkan nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab dapat membantu pemuda memahami dan mempraktikkan semangat cinta tanah air. Dengan demikian, mereka akan lebih siap menghadapi pengaruh negatif dari luar dan dapat berkontribusi secara positif bagi masyarakat.

Tema Peringatan Hari Pahlawan 2024, “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu,” mengajak generasi muda untuk tidak hanya menghormati para pahlawan, tetapi juga untuk meneladani perjuangan dan nilai-nilai yang mereka pegang.

Ezri menekankan pentingnya mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. “Cinta kepada negeri berarti menjaga prinsip dan karakter bangsa Indonesia, merawat akhlak dan kebhinekaan,” kata dia.

Baca Lagi: Membangun Sinergi: Gibran Rakabuming Raka Usulkan Rakornas di Akmil Magelang

Sebagai contoh, pemuda dapat terlibat dalam kegiatan sosial yang mendukung keberagaman dan toleransi, seperti program-program kemanusiaan dan dialog antarbudaya. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat rasa persatuan, tetapi juga menjadi sarana untuk menunjukkan identitas bangsa yang cinta damai.

Ezri, yang telah tinggal di Inggris selama 14 tahun, tetap memegang teguh nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Indonesia. Ia aktif mengadakan gathering dan diskusi dengan komunitas internasional untuk memperkenalkan budaya Indonesia.

“Identitas ini bukan sekadar lambang, tetapi juga bukti kepada dunia bahwa Indonesia adalah masyarakat yang cinta damai dan toleran,” tegasnya.

Dalam konteks ini, pemuda Indonesia di luar negeri memiliki peran penting dalam membangun citra positif dan memperkuat hubungan antarbangsa. Melalui partisipasi aktif dalam forum internasional, mereka dapat menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mendukung perdamaian dan kerukunan antarumat beragama.

Ia mendorong pemuda Indonesia, terutama yang berada di luar negeri, untuk membangun ketahanan diri melalui pendidikan yang berfokus pada nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air.

“Melestarikan semangat para pahlawan adalah kunci bagi bangsa ini untuk tetap bertahan dan bersaing di panggung global,” ungkapnya.

Pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal dapat memberikan arah yang jelas bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan memahami sejarah dan perjuangan para pahlawan, mereka akan lebih menghargai kemerdekaan yang telah diperoleh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 komentar