JAKARTA – Dalam upaya memperkuat keanggotaan dan keberagaman, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah mengambil langkah signifikan dengan merekrut anggota yang berasal dari latar belakang pendidikan santri. Rekrutmen ini berlangsung sejak tahun 2021 hingga 2024, di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dikutip dari laman Humas Polri, Selasa (12/11/2024), dalam rentang waktu tersebut, Polri berhasil merekrut sebanyak 265 anggota yang merupakan lulusan pondok pesantren untuk berbagai tingkatan kepangkatan, mulai dari Tamtama, Bintara, hingga Perwira Akademi Kepolisian (Akpol).
Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa setiap tahun, Polri memberikan kesempatan yang sama kepada putra-putri lulusan pondok pesantren untuk bergabung dalam institusi kepolisian.
Baca Juga: Penangkapan Mafia Judi Online: Keterlibatan Pegawai Komdigi Jadi Sorotan
Hal ini menunjukkan komitmen Polri untuk menjadikan lembaga ini lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan data dari Staf Sumber Daya Manusia Polri, proses rekrutmen anggota dengan latar belakang santri dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan tahun dan kepangkatan sebagai berikut:
- Tahun 2021: Sebanyak 84 anggota santri direkrut, dengan rincian 83 untuk kepangkatan Bintara dan 1 untuk Tamtama.
- Tahun 2022: Rekrutmen pada tahun ini mencatatkan sebanyak 55 santri, semuanya untuk kepangkatan Bintara.
- Tahun 2023: Polri merekrut 74 santri, dengan 61 lolos seleksi untuk Bintara dan 13 untuk Tamtama.
- Tahun 2024: Pada tahun ini, Polri memberi kesempatan kepada 52 santri, di mana 49 di antaranya untuk Bintara, 2 untuk Tamtama, dan 1 santri berhasil lolos seleksi Akpol.
Mengapa Rekrutmen Santri Penting?
Rekrutmen anggota Polri dari latar belakang santri merupakan langkah strategis yang memiliki beberapa tujuan:
– Diversifikasi Anggota Polri: Dengan merekrut anggota dari pondok pesantren, Polri dapat menghadirkan perspektif yang lebih beragam dalam menghadapi tantangan keamanan dan ketertiban masyarakat.
– Peningkatan Kepercayaan Publik: Keberadaan anggota Polri yang berlatar belakang santri dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik antara masyarakat dan institusi kepolisian, terutama di daerah dengan populasi pesantren yang tinggi.
– Pendidikan Kewarganegaraan: Santri biasanya telah dibekali dengan pendidikan moral dan etika yang kuat, yang diharapkan dapat berkontribusi pada integritas dan profesionalisme Polri.
Meskipun peluang untuk bergabung dengan Polri terbuka lebar, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh para santri.
Mereka perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti seleksi yang ketat, baik dari segi fisik, mental, maupun pengetahuan.
Oleh karena itu, penting bagi pondok pesantren untuk memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan dan bimbingan.