JAKARTA – Cilincing, sebuah kawasan di Jakarta Utara, kini menjadi sorotan terkait fenomena judi online yang berkembang pesat.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengatakan Cilincing mencatatkan transaksi judi online tertinggi di DKI Jakarta.
Pada sosialisasi literasi digital yang diadakan, Selasa (12/11/2024), Meutya mengajak masyarakat, terutama keluarga, untuk berperan aktif dalam mencegah anak-anak terjerat dalam dunia perjudian maya yang berbahaya ini.
Judi online telah menjadi masalah serius di banyak wilayah, termasuk Cilincing. Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian independen, sekitar 15% anak muda di kawasan ini mengakui pernah terlibat dalam aktivitas judi online. Ini menunjukkan betapa mendesaknya masalah ini dan perlunya tindakan preventif.
Baca Juga: Menghadapi Ancaman Radikalisasi: Pentingnya Edukasi dan Penerapan Hukum di Indonesia
Pemerintah mencatat bahwa pertumbuhan akses internet dan penggunaan smartphone yang meningkat di kalangan anak muda menjadi faktor penyebab utama.
Dengan kemudahan akses informasi, mereka mudah terjebak dalam tawaran menarik dari situs judi online.
Peran Keluarga dalam Mencegah Judi Online
Meutya Hafid menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan mendidik anak-anak mereka mengenai risiko judi online.
Keluarga merupakan garis pertahanan pertama dalam mencegah anak-anak terjerat dalam praktik ini.
Beberapa langkah yang dapat diambil keluarga antara lain:
- Dialog terbuka, yakni membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Diskusikan tentang judi online dan dampaknya terhadap kehidupan.
- Pembelajaran literasi digital, dengan mengajarkan anak-anak tentang penggunaan internet yang bijak dan mengenali situs-situs yang tidak aman.
- Pengawasan aktivitas online, yakni dengan memantau penggunaan gadget oleh anak, terutama saat mereka bermain game atau berselancar di internet.
Literasi Digital sebagai Solusi
Literasi digital menjadi salah satu solusi efektif dalam menangani masalah judi online. Melalui sosialisasi yang dilakukan pemerintah, masyarakat belajar tentang cara mengidentifikasi dan melaporkan situs judi ilegal.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk anak muda, tetapi juga untuk orang tua dan masyarakat umum.
Di Cilincing, pemerintah bersama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) telah melaksanakan beberapa program workshop dan seminar tentang literasi digital.
Di dalamnya, peserta diajarkan cara aman berselancar di dunia maya, mengenali penipuan online, dan memahami dampak negatif dari perjudian.
Dengan meningkatnya angka judi online di Cilincing, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.
Melalui literasi digital dan peran aktif keluarga, kita dapat mencegah generasi mendatang terjerat dalam bahaya judi online.