Kemenangan Kotak Kosong: Warga Pangkalpinang Rayakan dengan Cukur Botak dan Ritual Tradisional

Daerah764 Dilihat

PANGKALPINANG – Kemenangan kotak kosong di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Pangkalpinang 2024 diperingati secara unik oleh puluhan warga dengan mencukur rambut mereka hingga botak. Tindakan ini merupakan bagian dari nazar yang telah mereka rencanakan sebelum pelaksanaan Pilkada.

Dikutip dari data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (29/11/2024), Kotak Kosong memperoleh 57,98% dan pasangan MAULAN AKLIL – MASAGUS M HAKIM memperoleh 42,02% suara. Data yang masuk dari 311 Tempat Pemungutan Suara (TPS) menunjukkan 100 persen telah masuk ke data KPU.

Di tengah suasana meriah, para relawan kotak kosong juga melaksanakan ritual tradisional yang melibatkan penghamburan beras kunyit di Jalan Sudirman, tepatnya di Tugu Kerito Surong.

Salah satu relawan, Sukma Wijaya, menjelaskan nazar untuk mencukur rambut ini telah disepakati jauh sebelum pilkada dimulai.

Baca Juga: Menjaga Kondusifitas Pasca Pilkada Serentak 2024

“Kami sudah bernazar, jika kotak kosong menang, kami akan mencukur rambut botak. Rencana ini sudah ada sebelum rumah aspirasi terbentuk,” ujar Sukma, di Pangkalpinang.

Para relawan ini bahkan telah menamai diri mereka “Botak,” yang berarti Barisan Kotak Kosong, sebagai simbol dukungan mereka.

Sukma menegaskan keyakinannya bahwa kotak kosong telah mengungguli calon tunggal Maulan Aklil dan Masagus Hakim, yang didukung oleh sepuluh partai politik besar, termasuk PDIP, Golkar, dan Gerindra.

“Alhamdulillah, berdasarkan C1 yang kami kelola di media center, kotak kosong sudah mendekati 57 persen,”kata dia.

Selain mencukur rambut, para relawan juga bernazar untuk mengunjungi beberapa masjid besar di Pangkalpinang sebagai bentuk syukur.

Sukma menyatakan bahwa kemenangan ini bukan hanya untuk para relawan, tetapi juga merupakan kemenangan masyarakat Pangkalpinang yang telah memilih kotak kosong sebagai bentuk perlawanan terhadap oligarki dan keserakahan elit politik.

“Ini adalah simbol bahwa masyarakat sudah lebih sadar politik dan lebih memilih kotak kosong. Kami berharap, di pilkada berikutnya, akan muncul pemimpin yang demokratis dan mampu mensejahterakan masyarakat,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *