DENPASAR – Museum Penanggulangan Terorisme yang berada di bilangan WR Supratman, Denpasar Timur, Bali, yang beberapa waktu lalu telah diresmikan, rupanya menjadi perhatian Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok, Gou Haodong.
Dalam kunjungan tersebut, Gou Haodong bersama rombongannya, mengaku senang bisa melihat secara langsung apa saja yang digunakan teroris dan bagaimana proses terjadinya peristiwa bom Bali I dan II. Mereka melihat foto dokumentasi dan peralatan yang digunakan oleh para teroris saat tragedi bom Bali I dan II tahun 2002 dan 2005.
Ia mengapresiasi kinerja Polri yang dengan cepat mampu mengungkap dan menangkap para pelaku terorisme yang menewaskan ratusan orang.
“Museum ini sangat bagus dan dapat dijadikan sebagi pusat informasi dan mengedukasi masyarakat yang belum tahu bagaimana kejamnya aksi terorisme itu,” katanya di Denpasar, Sabtu (4/1/2020).
Sementara Bripda Christin Dessy Natalia yang bertugas sebagai pemandu museum, mengaku sangat bangga dengan kedatangan Konjen RRT ke Museum Penanggulangan Terorisme.
Menurutnya, museum ini tidak hanya menarik kunjungan para pelajar serta masyarakat lainnya, tetapi juga konsulat dari berbagai negara.
“Konsulat Jendral RRT tertarik datang kesini karena ingin mengetahui apa saja informasi yang bisa didapatkan saat di dalam museum,” ujarnya.