Industri Data Center Meledak: Pasar Diproyeksikan Capai $500 Miliar hingga 2029

Internasional, Ragam537 Dilihat

JAKARTA – Industri data center saat ini berada pada titik pertumbuhan yang signifikan, dengan proyeksi pasar global mencapai hampir $500 miliar pada tahun 2029.

Menurut penelitian dari firma hukum DLA Piper, pertumbuhan ini didorong oleh investasi dalam kecerdasan buatan (AI), komputasi awan, dan infrastruktur digital.

Sebuah survei yang melibatkan 176 eksekutif senior menunjukkan bahwa mayoritas percaya bahwa sektor ini akan mengalami peningkatan investasi dalam dua tahun ke depan, dengan 70% responden memprediksi hal tersebut.

Namun, meskipun optimisme menyelimuti industri ini, terdapat kekhawatiran yang mendalam mengenai ketersediaan dan keandalan pasokan listrik.

Baca Juga: Menjaga Stabilitas Pasca Pilkada 2024: Pentingnya Rekonsiliasi dan Etika Politik

DLA Piper mencatat bahwa 98% investor dan operator menyatakan bahwa masalah kelistrikan menjadi penghalang utama dalam proyek data center, dengan separuh dari responden mengidentifikasi hal ini sebagai hambatan utama untuk investasi.

Utility perusahaan di Amerika Serikat dilaporkan “dihadapkan pada banjir permintaan pengiriman listrik untuk lokasi yang ditargetkan untuk data center yang tidak dapat mereka penuhi hingga tahun 2030.”

Pembangunan Data Center Terbaru

Di tengah tantangan tersebut, beberapa perusahaan besar mengumumkan pembangunan data center baru. Meta, induk perusahaan Facebook, mengonfirmasi rencana untuk membangun fasilitas data center siap AI di Richland Parish, Louisiana, dengan investasi sebesar $10 miliar.

Fasilitas seluas empat juta kaki persegi ini akan menjadi data center terbesar Meta di dunia, dengan konstruksi yang diharapkan berlanjut hingga tahun 2030.

Selain itu, Meta juga mencari sumber energi nuklir baru hingga 4 GW untuk memastikan pasokan listrik yang andal bagi data centernya. Langkah ini menunjukkan betapa pentingnya ketersediaan energi bagi operasi data center di masa depan.

Baca Lagi: Memperkuat Kerja Sama Indonesia-Tiongkok dalam Penanggulangan Terorisme

Di Asia Tenggara, Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia Corporation, sepakat untuk membuka pusat penelitian dan pengembangan AI di Vietnam.

Proyek ini, bersama dengan data center yang menggunakan teknologi Nvidia oleh Viettel Group, diharapkan dapat mendorong perkembangan AI yang lebih maju di negara tersebut, seperti yang dinyatakan oleh Menteri Investasi Vietnam, Nguyen Chi Dung, pada upacara penandatanganan di Hanoi.

Sementara itu, NTT Data mengumumkan rencana akuisisi hampir 70 hektar lahan di Johor Bahru, Malaysia. Jika disetujui, lokasi ini akan menjadi salah satu kampus data center terbesar di kawasan Asia-Pasifik dengan enam gedung khusus dan kapasitas 290 MW.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar