JAKARTA – Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar, mengemukakan pendapat bahwa peraturan yang ada selama ini belum efektif dalam menekan angka korupsi di Indonesia.
Oleh karena itu, ia memperkenalkan sejumlah gagasan inovatif yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam upaya pemberantasan korupsi.
“Bagaimana kalau kita menggunakan bahasa agama untuk menyentuh hati dan batin masyarakat kembali pada keluhuran fitrah kita sendiri,” ujarnya dikutip dari Tempo, Senin (16/12/2024).
Menurutnya, kedekatan umat dengan ajaran agama sangat berpengaruh terhadap integritas dan moralitas dalam masyarakat.
“Semakin dekat kita dengan ajaran agama, maka negeri ini akan semakin aman. Namun, jika kita menjauh, risiko negatifnya akan semakin banyak,” kata dia.
Baca Juga: Ratusan Toko Alfamart Tutup: Apa Penyebabnya?
Nasaruddin menegaskan pentingnya menjadikan korupsi sebagai musuh bersama. Ia memberi contoh tindakan gratifikasi, yang tidak hanya berupa bentuk benda, tetapi juga janji yang bisa merugikan banyak orang, seperti misalnya jembatan yang seharusnya dapat digunakan selama 50 tahun, namun roboh hanya dalam waktu 5 tahun akibat korupsi.
“Bahasa agama mampu meredam dan mengeliminasi korupsi,” katanya, menekankan relevansi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari sebagai modal untuk mengatasi masalah ini.
Untuk merealisasikan gagasan tersebut, Nasaruddin menekankan perlunya mulai dari lembaga yang kini dipimpinnya. Ia menyoroti bahwa kementeriannya memiliki sekitar 82 perguruan tinggi negeri yang kerap mengadakan seminar nasional dan internasional.
“Jika kita memenuhi semua undangan itu, para rektor mungkin tidak pernah berkantor. Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas bisa sangat besar,” terang Nasaruddin.
Sebagai langkah awal, Menag mengeluarkan keputusan untuk melaksanakan pertemuan-pertemuan tersebut secara daring. “Ternyata, hasilnya lebih positif. Kami berhasil menekan biaya perjalanan dinas hingga lebih dari 50% hanya dalam satu bulan. Itu merupakan pencapaian yang signifikan,” tambahnya.
Baca Lagi: TNI AD Dukung Swasembada Pangan, Kesiapan Tempur Tetap Terjaga
Menariknya, Nasaruddin mengacu pada pernyataan Presiden Prabowo yang menggarisbawahi bahwa jika penghematan dilakukan di seluruh Indonesia, maka dapat mencegah berbagai bentuk korupsi.
“Kita bisa menghemat hingga 40%. Bayangkan selama ini, anggaran tersebut mungkin hanya dinikmati oleh segelintir orang,” kata Nasaruddin, yang juga dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal.
Dengan pendekatan ini, Nasaruddin mengharapkan masyarakat dan aparatur pemerintah dapat lebih terhubung dengan nilai-nilai moral dan agama, serta lebih efisien dalam penggunaan anggaran.
Upaya ini tak hanya bertujuan untuk memberantas korupsi, tetapi juga untuk membangun budaya integritas dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.