JAKARTA – Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, melakukan kunjungan mendadak ke Moskow untuk berdiskusi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kunjungan ini membuat Fico menjadi salah satu dari sedikit pemimpin Barat yang bertemu Putin sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Dalam pertemuan tersebut, Fico, yang dikenal sebagai pengkritik keras dukungan Uni Eropa terhadap Ukraina, membahas pasokan gas Rusia yang sangat penting bagi Slovakia.
Dilansir BBC, Senin (23/12/2024), salah satu agenda utama Fico dalam pertemuan ini adalah membahas kontrak pasokan gas dengan raksasa energi Rusia, Gazprom.
Kontrak transit gas melalui Ukraina ke Slovakia diperkirakan akan berakhir pada akhir tahun ini, dan Ukraina telah menyatakan keengganannya untuk memperpanjang perjanjian tersebut.
Fico menyatakan bahwa Putin bersedia untuk melanjutkan pasokan gas, namun hal ini menjadi “praktis tidak mungkin” jika Ukraina menolak untuk memperbarui kontrak transit.
Baca Juga: Tragedi Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Pandaan-Malang: Empat Nyawa Melayang
Fico mengklaim, Putin telah “dianggap salah oleh Barat” dan mengekspresikan keinginannya untuk menjalin hubungan yang lebih baik antara Rusia dan Slovakia.
Dalam pernyataannya di media sosial, Fico mengungkapkan, tujuan kunjungannya telah diinformasikan kepada pejabat tinggi UE beberapa hari sebelumnya.
Reaksi Negatif di Dalam Negeri dan Luar Negeri
Kunjungan Fico tidak luput dari kritik tajam, baik dari partai oposisi di Slovakia maupun dari negara tetangga, seperti Republik Ceko.
Menteri Luar Negeri Ceko, Jan Lipavsky, menegaskan pemerintahnya telah mencapai kemandirian energi dari Rusia dan mengungkapkan empati terhadap rakyat Ukraina yang menderita akibat invasi Rusia.
Di Slovakia, kritik datang dari Michal Simecka dari Partai Progresif Slovakia yang menyebut kunjungan ini sebagai pengkhianatan terhadap kepentingan nasional.
Sebaliknya, beberapa anggota partai Smer yang dipimpin Fico defend kunjungan tersebut, dengan menyatakan bahwa Fico hanya berusaha untuk memastikan impor gas yang lebih murah bagi Slovakia.
Kunjungan Fico terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Eropa, di mana pemimpin negara-negara seperti Italia, Swedia, Yunani, dan Finlandia mengadakan pertemuan keamanan.
Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Finlandia, Petteri Orpo, menyebut Rusia sebagai “ancaman permanen dan berbahaya” bagi Uni Eropa, seraya menekankan pentingnya peningkatan pengeluaran pertahanan dan dukungan untuk Ukraina.
Sejak Fico kembali menjabat sebagai perdana menteri pada Oktober 2023, ia telah menghentikan bantuan militer Slovakia untuk Ukraina. Namun, ia tetap mengklaim niatnya untuk menjadi “tetangga yang baik dan ramah” bagi Kyiv.