Penembakan WNI oleh APMM: Menlu RI Desak Investigasi Menyeluruh

Nasional862 Dilihat

JAKARTA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyerukan perlunya investigasi menyeluruh terkait insiden penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Tanjung Rhu, Selangor, yang menyebabkan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) tewas.

Kementerian Luar Negeri RI menyatakan kekecewaannya atas jatuhnya korban jiwa dalam kejadian tersebut. Menteri Sugino menggambarkan insiden ini sebagai hal yang sangat disesalkan.

“Kami mendesak agar investigasi menyeluruh dilakukan terhadap insiden ini, termasuk dugaan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pihak APMM,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (28/1/2025).

Ia menyampaikan ucapan duka yang mendalam kepada keluarga korban serta harapan agar korban yang terluka segera pulih.

Baca Juga: Tentara Israel Berterima Kasih kepada Brigade Al-Qassam: Cerita di Balik Pengembalian Tahanan

Kejadian tragis ini terjadi pada Jumat (24/1/2025), ketika seorang WNI yang diduga berusaha keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal ditembak oleh personel APMM di perairan Tanjung Rhu. Selain korban tewas, beberapa WNI lainnya mengalami luka-luka akibat insiden ini.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, memberikan klarifikasi bahwa penembakan tersebut terjadi setelah WNI yang terlibat diduga melakukan perlawanan saat dihentikan oleh APMM. Identitas korban saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang.

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) juga mendapatkan informasi serupa. Mereka melaporkan bahwa insiden ini mengakibatkan satu korban tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Kejadian bermula sekitar pukul 03.00 waktu setempat, ketika kapal yang membawa lima pekerja migran Indonesia tanpa dokumen resmi dihentikan oleh patroli APMM.

Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, menegaskan pentingnya transparansi dalam proses penegakan hukum.

“Kami mendesak agar proses ini dilakukan dengan adil dan transparan, agar keadilan dapat ditegakkan,” ujar Karding.

Ia juga menjanjikan akses kepada korban yang terluka akan dibuka pada Rabu (29/1/2025) nanti untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

Kecaman datang juga dari Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, yang menyebut tindakan penggunaan kekuatan berlebihan sebagai sesuatu yang tidak dapat dibenarkan.

Ia mendesak otoritas Malaysia untuk segera mengusut tuntas penggunaan senjata api yang berakibat fatal hingga menghilangkan nyawa seorang WNI.

Insiden ini tidak hanya mencemaskan masyarakat Indonesia, tetapi juga menyoroti masalah yang lebih besar terkait perlindungan pekerja migran di luar negeri.

Sebagai negara pengirim tenaga kerja terbesar di ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk melindungi WNI di seluruh dunia, dan insiden ini menunjukkan betapa mendesaknya perlunya kejelasan serta keberanian dalam penegakan hukum di luar negara.

Dengan seruan untuk transparansi dan keadilan, publik berharap pihak berwenang Malaysia dapat melakukan penyelidikan yang objektif dan mendalam terkait insiden tragis ini. Penyelidikan ini akan menjadi indikator penting dalam hubungan diplomatik kedua negara dan perlindungan terhadap WNI di luar negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *