RIAU – Anggota DPR RI asal Riau, Hendry Munief, menegaskan dukungannya yang kuat terhadap langkah pemerintah dalam mengawal penyelidikan kasus penembakan yang menimpa Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Perairan Malaysia.
Kejadian tragis ini mengakibatkan seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Riau tewas, dan Hendry menilai tindakan Presiden Prabowo Subianto untuk memantau kasus ini adalah langkah yang sangat tepat.
“Kita mendukung penuh Pak Presiden untuk mengawal kasus penembakan WNI di Malaysia. Langkah ini memastikan keadilan bagi para korban dan memberikan keamanan bagi WNI baik dalam negeri atau luar negeri,” ujar Hendry dalam keterangan tertulisnya di Riau, Minggu (2/2/2025).
Baca Juga: Tahanan Polres Parigi Moutong Kabur
Pernyataan ini mencerminkan komitmennya untuk melindungi hak-hak dan keselamatan warga negara Indonesia, terutama di luar negeri.
Hendry sangat menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oleh pihak Malaysia terhadap PMI, sehingga berujung pada hilangnya nyawa.
Kasus ini menyoroti kekhawatiran mengenai keselamatan pekerja migran serta pentingnya pemantauan dan perlindungan yang lebih baik bagi mereka.
Hendry Munief mengingatkan masyarakat untuk tidak terbujuk oleh iming-iming pekerjaan dengan gaji tinggi yang ditawarkan oleh sindikat melalui jalur nonprosedural.
“Jika masyarakat tertarik untuk bekerja di luar negeri, pemerintah sudah memiliki lembaga khusus yang menyalurkan tenaga kerja,” tegas Hendry.
Ia menjelaskan, melalui program pemerintah, calon tenaga kerja tidak hanya akan mendapatkan pekerjaan yang aman, tetapi juga pelatihan khusus dan pemantauan keamanan di negara tujuan.
“Mari kita manfaatkan program pemerintah ini untuk memastikan pekerjaan yang layak dan aman bagi diri kita,” katanya.
Sebelumnya, kasus penembakan ini terjadi pada 24 Januari, sekitar pukul 03.00 waktu setempat, ketika petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) menembaki kapal yang ditumpangi oleh WNI di Perairan Tanjung Rhu, Selangor.
Dalam insiden tersebut, satu WNI berinisial B meninggal, sementara empat lainnya mengalami luka dan telah mendapatkan perawatan medis dengan kondisi yang kini stabil.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah memberikan perhatian penuh terhadap kasus ini, memastikan akses kekonsuleran untuk menemui para korban serta memberikan pendampingan hukum.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) bersama KBRI Kuala Lumpur berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kasus dan memastikan hak-hak WNI diakui dalam sistem hukum Malaysia.