Sinergi BNPT dan MUI: Melindungi Perempuan dan Anak dari Radikal Terorisme

Nasional1428 Dilihat

JAKARTA – Di era globalisasi yang serba cepat, penyebaran ideologi radikal terorisme semakin mudah, terutama melalui ruang siber. Fenomena ini menuntut respons yang cepat dan efektif, terutama dalam melindungi kelompok rentan seperti perempuan dan anak.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk saling bersinergi demi melindungi generasi penerus Bangsa Indonesia.

Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, menegaskan perkembangan informasi teknologi memberikan tantangan besar dalam melawan paham radikal.

“Pengaruh globalisasi menjadi faktor yang memicu penyebaran ideologi ekstremis, dan perempuan serta anak-anak adalah kelompok yang paling rentan,” ujarnya dikutip dari laman bnpt.go.id, Kamis (20/2/2025).

Baca Juga: Papua Menuju Era AI: Pusat Kecerdasan Buatan Segera Hadir

Eddy menekankan pentingnya langkah pencegahan agar generasi muda tidak terpapar ideologi berbahaya ini.

MUI, yang memiliki peran strategis sebagai lembaga yang menggerakkan pemahaman agama, dinilai sebagai mitra penting dalam upaya pencegahan radikalisasi.

Ketua Umum MUI, KH. Anwar Iskandar, menyatakan kesiapan MUI untuk bersinergi berama BNPT dalam penanggulangan radikalisme, terutama pada kelompok rentan.

“Kita memiliki bidang perempuan, remaja, dan keluarga yang dapat berkolaborasi dengan BNPT untuk memberikan wawasan tentang bahaya paham radikal,” kata dia.

Hal ini menunjukkan komitmen berkelanjutan dari kedua institusi tersebut, untuk melindungi perempuan dan anak dari dampak negatif yang dapat merusak tatanan sosial.

Perlunya Kesadaran Bersama

Masyarakat, terutama orang tua, diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dan bimbingan kepada anak-anak.

Edukasi tentang bahaya paham radikal dinilai sangat penting, untuk mencegah mereka ditipu oleh propaganda yang beredar di internet.

“Melalui program-program pendidikan dan pelatihan yang melibatkan masyarakat, kita dapat memberikan pemahaman yang benar serta mencegah radikalisasi yang dapat terjadi di sekitar kita,” ujar Komjen Eddy.

Kerja sama antara BNPT dan MUI bukanlah yang pertama kali. Sejak tahun 2021, kedua lembaga ini telah mencakup kerja sama yang mencakup berbagai bidang, termasuk dakwah, penyelenggaraan seminar, kajian ilmiah, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).

Melalui inisiatif tersebut, diharapkan akan ada lebih banyak program yang dapat menjangkau masyarakat luas, terutama untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan terkait isu radikalisasi.

Meski demikian, kedua lembaga itu berharap, dukungan dari semua elemen masyarakat, terutama yang menyasar kelompok rentan. Karena hal itu, bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga tertentu, tetapi merupakan tugas bersama seluruh masyarakat.

Dengan sinergi yang kuat antara BNPT dan MUI, diharapkan akan tercipta lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak, serta generasi penerus bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar