PADANG – Tereduksinya nilai kebangsaan adalah satu hal yang harus menjadi perhatian semua pihak. Dinamika global terus berubah yang menggerus nilai-nilai lokal, sehingga paham negatif seperti radikalisme dan terorisme bisa berkembang. Oleh karena itu, dibutuhkan terobosan untuk membendung pengaruh buruk dari perubahan dinamika global tersebut.
Demikian diungkapkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius saat menghadiri pengukuhan Pusat Kajian Moderasi Kebangsaan Universitas Negeri Padang (Pasamo UNP) di Padang, Kamis (30/10/2020).
Ia menjelaskan, sangat penting menghadapi dinamika global, baik melalui dunia maya atau dunia nyata. Karena itu perlu adanya terobosan seperti pusat kajian agar dapat mengenang kembali masalah kebangsaan.
“Dengan pusat kajian seperti ini (Pasamo UNP), moderasi kebangsaan dapat diteruskan kepada para calon pendidik, sehingga memiliki konsep yang jelas tentang kebangsaan,” katanya.
Suhardi berharap, kedepan pengukuhan pusat kajian bakal menjadi pemantik bagi perguruan tinggi lain, untuk membuat pusat kajian serupa. Sehingga dapat menanamkan daya tahan bagi generasi muda dari berbagai paham dan isu menyimpang.
“Saya harap pengukuhan pusat kajian ini bisa menjadi embrio untuk yang lainnya. Mudah-mudahan perguruan tinggi lain bisa terinspirasi dari sini,” ujarnya.
“Tak ada yang bisa memerangi isu-isu dan paham-paham ini (radikalisme) kecuali imunitas dan resilience dengan moderasi kebangsaan,” Suhardi melanjutkan.
Para mahasiswa, lanjut Suhardi, bakal menjadi orang-orang yang berperan besar dalam menentukan arah bangsa sebagai calon tenaga pendidik. Oleh karena itu, mereka wajib memiliki nilai kebangsaan yang kuat, sehingga bisa meneruskan kepada anak didiknya.
“Sebagai calon guru, kalian didesain sebagai para pendidik, bagaimana kalian mendidik nantinya akan menetukan arah bangsa. Jadi jangan main-main,” kata dia.
Tak hanya di Universitas Negeri Padang. Di hari yang sama, Suhardi juga memberikan kuliah umum mengenai Resonansi Kebangsaan dihadapan Civitas Academica Universitas Andalas.
Pada kesempatan itu, ia menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam menangkal paham radikal terorisme. “Setiap tahun saya datang kesini, ke Universitas Andalas. Selalu saya ingatkan, nilai-nilai kebangsaan untuk terus dijaga dan diperkuat,” katanya.
Menurutnya, dengan nilai kebangsaan yang kuat, maka paham-paham menyimpang yang berlawanan dengan nilai berbangsa dan bernegara dapat ditangkal.