JAYAPURA – Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG dari Bataliyon Infanteri MR 411/PDW turut meningkakan pengetahuan siswa-siswi di perbatasan RI dan Papua Nugini.
Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-PNG Yonif 411/PDW Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya, melalui Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, mengatakan program mengajar dari prajurit Satgas di perbatasan, ikut turun langsung ke sekolah-sekolah menjadi guru untuk membantu murid Sekolah Dasar (SD) wilayah penugasan masing-masing.
“Mereka melakukan program mengajar membaca, menulis dan berhitung (calistung) di Sekolah Dasar YPK Sota di perbatasan RI dengan Papua Nugini,” ujarnya di Jayapura, Rabu (26/2/2020).
Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai wujud nyata kecintaan TNI ikut mencerdaskan sumber daya manusia anak Papua. Kegiatan tersebut telah berjalan sejak Juli 2019.
Bahkan kegiatan mengajar tersebut telah dilaksanakan disekitar 12 sekolah yang tersebar di Distrik Sota, Distrik Naukenjerai, Distrik Eligobel dan Distrik Ulilin.
“Tujuannya adalah turut serta dalam mencerdaskan anak-anak generasi bangsa,” katanya.
Menurutnya, kegiatan itu juga disamping sebagai salah satu upaya membantu kekurangan guru yang masih menjadi kendala bagi sekolah-sekolah yang berada di perbatasan RI-PNG.
Salah satu prajurit TNI yang ditugaskan mengajar adalah Serma Catur Budi Satriyo, anggota Pos Kout Sota yang membantu mengajar di SD Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Sota.
Dalam kesehariannya Serma Catur memiliki tanggung jawab yang diberikan oleh pihak sekolah mengajarkan materi pelajaran membaca, menulis, dan berhitung(Calistung).
Salah satu Guru di SD YPK Sota, Julianus Noya, mengaku hampir enam bulan prajurit TNI bertugas di perbatasan telah membantu sekolah menjalankan proses belajar mengajar siswa.
“Ya program TNI mengajar dampaknya sangat baik, dimana anak-anak di kelas I sampai IV banyak yang sudah bisa membaca,menulis dan berhitung,” kata dia.
“Kami sangat berterima kasih dengan TNI yang telah membantu kami para guru diperbatasan RI-PNG dalam mengajar untuk mencerdaskan anak-anak generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang,” Noya menambahkan.