JAKARTA – Peran Pembinaan Mental (Bintal) TNI dalam tugas pokok menjadi salah satu upaya penyiapan prajurit yang bermental tangguh, menjunjung tinggi nilai-nilai ketakwaan, memiliki rasa nasionalisme, dan militansi tinggi. Disamping sehat secara fisik, sehingga selalu siap melaksanakan tugas mengawal dan menjaga keutuhan NKRI secara profesional.
Demikian dikatakan Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI, Marsda TNI Diyah Yudanardi saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Pembinaan Mental (Rakornis Bintal) TNI di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Ia menjelaskan, peran Bintal sangat menentukan, karena urgensi pembinaan bagi prajurit TNI merupakan keniscayaan yang tidak dapat ditawar lagi.
Mental merupakan motor penggerak sikap dan perilaku prajurit, karena itu bila mentalnya baik, maka baik pula kepribadiannya.
“Sebaliknya bila mentalnya rusak, maka sikap dan perilakunya pun jelek,” katanya.
Diyah berharap peserta Rakornis Bintal TNI dan pengemban fungsi Bintal di jajaran TNI, mengoptimalkan pembinaan hal tersebut di satuannya secara kreatif dan inovatif.
Di antaranya dengan mempertajam materi-materi pembinaan mental dan mengedepankan pemahaman tentang jati diri TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara professional, sehingga semakin lengkaplah pemahaman prajurit sebagai bekal dalam menghadapi dinamika tugas yang semakin kompleks.
Menurutnya, Rakornis Bintal TNI merupakan sarana guna mengevaluasi program kerja yang telah berjalan dan sebagai forum komunikasi timbal balik.
Selain itu, koordinasi antar pembina fungsi teknis kebintalan dengan para pejabat Bintal satuan. “Rakornis ini diharapkan terjadi kesamaan pandangan dalam mencari solusi permasalahan yang dihadapi prajurit beserta keluarganya dalam perspektif pembinaan mental,” kata dia.
Kegiatan tersebut juga dapat dijadikan momentum yang berharga untuk mawas diri dan upaya pembenahan, serta peningkatan kualitas pengabdian para pengemban fungsi Bintal di jajaran TNI.