WASHINGTON – Sebuah produsen pesawat, Lockheed Martin tengah mengantisipasi gelombang lain dari penjualan F-16 internasional , dengan negara-negara dari Afrika, Amerika Selatan dan Asia Tenggara, termasuk di antara negara yang tertarik untuk membeli jet tersebut.
“Saya pikir ini adalah pesawat terbang generasi keempat yang bagus untuk pelanggan yang tidak mampu membeli F-35,” kata CFO Lockheed, Kenneth Possenriede, ditulis Defense News, Kamis (23/4/2020).
Menurut Kenneth, upaya tersebut merupakan langkah yang baik bagi negara-negara pelanggan pesawat buatan Lockheed. “Ini mungkin merupakan langkah perantara yang baik bagi pelanggan untuk beralih dari F-35 ke F-16,” kata dia.
Tidak seperti program F-35, yang melihat gangguan dalam rantai pasokannya yang dapat menunda pengiriman di masa depan, jalur produksi F-16 hanya mengalami sedikit dampak sebagai akibat pandemi coronavirus.
Perusahaan ini memindahkan produksi jalur produksi F-16 dari Fort Worth, Texas, ke Greenville, South Carolina, pada tahun 2019 untuk mengakomodasi produksi 16 pesawat Block 70 untuk Bahrain.
Sejak pesanan Bahrain pada 2018, Lockheed telah mengumpulkan kontrak untuk delapan F-16 ke Bulgaria , 14 pesawat untuk Slovakia , dan bekerja sama dengan pemerintah AS dalam penjualan 66 jet untuk Taiwan .
“Kami juga memiliki beberapa pesanan untuk F-16 yang sedang kami coba bentuk. Ada negara Afrika yang tertarik pada F-16, jadi kami berharap itu akan terjadi. (Ada juga) negara Amerika Selatan, dan kemudian ada beberapa negara Asia Tenggara yang juga tertarik pada F-16,” ujarnya.
Possenriede tidak merinci negara mana yang mempertimbangkan pembelian F-16, karena perusahaan pertahanan biasanya menunggu sampai militer internasional secara terbuka menyatakan minat mereka dalam penjualan sebelum berbicara tentang pelanggan tertentu.