JAKARTA – Kepolisian Resort (Polres) Metro Jakarta Pusat menyebut ledakan di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (5/7/2020), bukan merupakan aksi terorisme. Apalagi ledakan itu hanya menyebabkan ban mobil jenis Pajero yang terparkir di lokasi kempes.
“Tidak (ada hubungannya dengan teroris). Ini kalau kita liat tidak ada dampak korban baik manusia, hanya fisik ban mobil saja. Masih jauh untuk teroris, kita belum menyimpulkan dan butuh pemeriksaan lebih dalam lagi,” ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, di Jakarta, Minggu (6/7/2020).
Aksi terorisme, lanjut Heru, biasanya menggunakan bahan peledak yang membahayakan warga yang ada di sekitar lokasi ledakan. Sementara ledakan tersebut tergolong kecil seperti petasan.
“Kalau kita simpulkan ini low eksplosive karena dampaknya kecil, tidak ada luka, kaca enggak pecah, ban bocor saja karena pipa masuk ban,” ujar dia.
“Kalau teroris itu selalu mencari korban dan bahannya selalu membahayakan untuk orang di sekitarnya,” Heru menambahkan.
Meski demikian, Heru belum mengungkapkan identitas pemilik mobil yang merupakan karyawan perusahaan tersebut. Sebab masih mendalami penyebab dan jenis material ledakan.
“Kami masih lakukan pemeriksaan dan pendalaman. Mungkin perusahaan ada masalah atau apa,” katanya.
Hingga kini, polisi masih memeriksa saksi, CCTV di lokasi kejadian, dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik terkait bahan peledak.
Hal itu setelah, polisi menemukan barang bukti berupa pecahan plastik dan pipa yang ditemukan di lokasi ledakan.
Sementara, salah seorang warga sekitar kejadian, Hasan, mengatakan ledakan terdengar setelah melihat dua orang tak dikenal berboncengan motor, kemudian melemparkan bungkusan plastik hitam.
“Meledak lebih dari petasan, ada motor kaya ada ngelempar gitu satu orang, kemudian dia malah tancep gas,” ujarnya.
Ledakan tersebut terdengar namun tak memunculkan api. Setelah ledakan tersebut, pemilik mobil berusaha memadamkan api dengan alat pemadam portabel.