JAKARTA – TNI-Polri merupakan dua institusi besar, aset strategis bangsa dan negara Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Berbagai peristiwa besar yang terjadi di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik, hal tersebut tidak lepas dari kerja sama dan kerja keras TNI dan Polri.
Demikian diungkapkan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bersama Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis saat memberikan pembekalan kepada 750 Calon Perwira Remaja (Capaja) Taruna-Taruni TNI dan Polri Tahun 2020 di Gedung Bhinneka Eka Bhakti, Mako Akademi TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020).
Ia mengatakan, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak dan Pemilu 2019 lalu, penanganan bencana alam di berbagai daerah, maupun berbagai even nasional dan internasional, menunjukkan betapa persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan melalui sinergitas TNI-Polri dan komponen bangsa lainnya adalah kunci keberhasilan sebagai bangsa.
Selain itu, menghadapai pandemi Covid-19, TNI-Polri bahu-membahu berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
“Sebagai bagian dari Gugus Tugas di daerah, prajurit TNI dan anggota Polri berupaya membangun disiplin protokol kesehatan dan upaya ini tidak mudah mengingat kompleksitas permasalahan yang ada,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sejak awal 2018 terdapat tiga ancaman yaitu biologi, siber, dan kesenjangan. Ketiga ancaman tersebut semakin mengemuka dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membawa paradoks.
“Kesenjangan di tengah masyarakat tersebut menyentuh hati prajurit TNI dan anggota Polri di berbagai daerah. Dimana ada yang menyumbangkan tunjangan Babinsanya, THR dari Komandannya, dan bahkan gajinya sendiri untuk membantu kesulitan rakyat,” kata Hadi.
“Kepekaan semacam inilah yang harus kalian (Capaja TNI-Polri) miliki untuk ikut mengatasi kesulitan rakyat di manapun bertugas,” Hadi menambahkan.
Di tengah pandemi Covid-19, TNI harus senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan kedaulatan negara. Saat ini TNI telah berada pada tahap akhir pembangunan kekuatan menuju kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF) tahun 2024.
Hadi menambahkan, MEF dirancang dengan pendekatan capability based planning atau perencanaan berbasis kemampuan yang merumuskan peta jalan untuk membangun kemampuan yang dibutuhkan TNI, berdasarkan konsep operasional tersebut guna menghadapi berbagai ancaman dan tantangan di masa depan.
Pada kesempatan yang sama, Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis, juga menekankan pentingnya sinergitas TNI-Polri.
“Soliditas dan sinergisitas adalah harga mati, karena TNI-Polri adalah garda terdepan penjaga NKRI dan pilar utama keutuhan bangsa. Soliditas dan sinergisitas TNI-Polri harus mengkristal dalam pikiran, perasaan dan perbuatan calon perwira remaja TNI-Polri,” ujarnya.