Lantik Sestama Baru, Kepala BNPT: Penanggulangan Terorisme Perlu Sinergisitas Berbagai Unsur

Nasional648 Dilihat

BOGOR – Penanggulangan terorisme di Indonesia tentunya tidak dapat dibebankan hanya pada satu instansi saja, melainkan perlu adanya keterpaduan dan sinergisitas dari berbagai instansi, serta keterlibatan seluruh komponen bangsa seperti organisasi sipil lainnya (Civil Society Organization).

Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar, dalam sambutannya saat melantik Brigjen TNI Untung Budiharto sebagai Pejabat Tinggi Madya atau Sekretaris Utama (Sestama) BNPT yang baru di Komplek IPSC, Sentul, Kabupaten Bogor, Senin (13/7/2020).  

Brigjen TNI Untung Budiharto menggantikan Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi,  yang memasuki masa pensiun pada awal Juni 2020 lalu.

Boy mengatakan, pada prakteknya seluruh bagian dalam lingkungan BNPT harus mampu berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi dan masyarakat tekait lainnya dalam penanggulangan terorisme.

“Untuk itu perlu kerjasama dalam membangun sinergistas dari seluruh unsur,” ujarnya.

Baca Juga: Kepala BNPT Resmi Berganti, Ini Harapan Suhardi Alius ke Boy Rafli

Ia menjelaskan, peran Sestama BNPT  dalam lingkup organisasi adalah suatu hal yang sangat penting. Dimana memiliki peran pembinaan, perencanaan program, sumber daya manusia, anggaran keuangan, dan lainnya.

Karenanya, diharapkan dapat mengkoordinir seluruh program yang dilaksanakan Kedeputian yang ada di BNPT termasuk dari Kementerian dan Lembaga-Lembaga (K/L) terkait lainnya yang masuk di dalam Sinergisitas dalam Penanggulangan Terorisme di Indonesia.

Penguatan sinergisitas dan koordinasi antar K/L terkait, menjadi  kunci penting dalam menjamin keberhasilan penanggulangan terorisme di Tanah Air. Dimana BNPT melakukan penanganan secara terpusat, terpadu, dan terkoordinasi, baik di tingkat nasional dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait dan seluruh komponen bangsa.

“Selama ini BNPT telah melakukan Sinergitas bersama 38 K/L terkait, dimana selama ini telah ada kerjasama dengan K/L terkait yang telah dikoordinasikan dengan baik dengan pejabat Sestama sebelumnya,” kata dia.

Tugas BNPT sesuai dengan UU No 5 tahun 2018, utamanya di bidang Pencegahan meliputi tiga mandat yang diberikan, yakni Kesiapsiagaan Nasional, Kontra Radikalisasi, dan Deradikalisasi. Oleh sebab itu, upaya sinergitas dengan berbagai komponen bangsa harus bisa lebih maksimal.

“Kekuatan utama BNPT ada di dalam masyarakat itu sendiri. Jadi potensi-potensi yang ada di dalam masyarakat harus kita maksimalkan, guna menyelamatkan dari potensi potensi jahat serta mengurangi ancaman terorisme yang terjadi di negara kita,” ujar dia.

Boy menambahkan, kejahatan terorisme mengusung ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila. Seolah-olah berjuang atas nama agama, namun melakukan tindakan kekerasan. Padahal itu adalah sesuatu yang keliru.

Untuk itu, Boy berharap, pejabat Sestama BNPT baru bisa bekerjasama secara menyeluruh dengan pihak-pihak terkait lainnya. Sehingga dapat memberikan jaminan perlindungan terhadap seluruh warga negara, dari ancaman terorisme.

“Dengan keberadaan Sestama baru, kita berharap kinerja BNPT tentu akan semakin optimal sebagai unsur utama dalam organisasi,” katanya.

Usai dilantik Sestama BNPT, Brigjen TNI Untung Budiharto mengungkapkan komitmennya mengemban tugas baru dengan penuh tanggung jawab, termasuk melakukan koordinasi dengan K/L terkait dengan Sinergisitas 38 K/L Program Penanggulangan Terorisme.

“Saya akan bertugas untuk membantu Kepala BNPT dalam mengoordinasikan beberapa unit kerja untuk mendukung kinerja BNPT,” ujarnya.

Diketahui, sebelum menjabat Sestama BNPT, Brigjen TNI Untung Budiharto menduduki jabatan Direktur Operasi dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI (Basarnas).

Untung merupakan  alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 yang karirnya banyak dihabiskan di Pasukan ‘Baret Merah’ Kopassus TNI-AD. Bahkan pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/Bukit Barisan.

Ia juga pernah menduduki Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Komandan Korem 045/Garuda Jaya, Komandan Rindam IV/Diponegoro,  Pamen Ahli Kopassus Golongan IV Bidang Taktik Parako, Dosen Madya Seskoad, Assisten Perencanaaan (Asren) Danjen Kopassus,  Kapal Staf Korem (Kasrem 151/Binaiya, Komandan Kodim 1504/Ambon, dan Komandan Yonif 733/Masariku Kodam XVI/Pattimura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *