JAKARTA – Sebanyak tujuh Marinir Amerika Serikat (AS) yang hilang diduga tewas, Korps Marinir menyebut membatalkan operasi pencarian dan penyelamatan tiga hari setelah kendaraan serangan amfibi tenggelam di pantai California Selatan.
Dirilis Defense News, Senin (3/8/2020), sebanyak sembilan tentara, termasuk tujuh marinir yang hilang, satu pelaut yang hilang dan satu marinir lainnya yang diselamatkan sebelumnya tewas, setelah kendaraan amfibi itu tenggelam selama pelatihan lebih dari setengah mil dari Pulau San Clemente.
Komandan Unit Ekspedisi Marinir ke-15, Kolonel Christopher Bronzi, mengatakan lebih dari 40 jam pencarian, helikopter Korps Marinir, Angkatan Laut, Penjaga Pantai, kapal dan kapal menyisir lebih dari seribu mil laut.
“Dengan hati yang berat, saya memutuskan untuk menyimpulkan upaya pencarian dan penyelamatan,” katanya.
“Operasi pencarian dan penyelamatan akan berubah menjadi pencarian mayat tentara yang hilang,” tambahnya.
Ia menambahkan, seluruh keluarga dekat terhadap personel Marinir AS telah diberi tahu. Meski demikian, Departemen Pertahanan belum menyebut nama Marinir yang terlibat.
Sebelumnya, di dalam kendaraan amfibi ada 16 personel, delapan di antaranya diselamatkan, tetapi satu tewas dan dua prajurit dalam kondisi kritis.
Kendaraan amfibi berbobot 26 ton dan dirancang untuk mengangkut pasukan dari sebuah kapal ke pantai dan sebaliknya. Ketika kecelakaan itu terjadi, Alutsista tersebut menuju ke sebuah kapal dari pulau itu, yang digunakan tentara untuk pelatihannya.
“Kendaraan itu tenggelam di daerah yang dalamnya ratusan meter,” kata dia.