JAKARTA – Upaya memperjuangkan kemerdekaan di masa lalu dilakukan oleh seluruh komponen bangsa. Karenanya, momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republlik Indonesia (RI) harus dijadikan momentum bagi bangsa, guna memperkuat ketahanan nasional dalam memerangi virus Covid-19 dan radikal terorisme.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengatakan sesungguhnya untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dalam era Covid-19, harus diprioritaskan penanggulangan pandemi tersebut dan radikal terorisme.
“Saat ini ada dua bahaya laten yang harus kita atasi, yaitu virus covid-19 dan radikal terorisme. Ini sama bahayanya,” katanya di Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Terkait kesiapsiagaan nasional dan momentum 17 Agustus, Nasaruddin menyarankan, agar generasi muda diajarkan bela negara, memiliki semangat bela negara di dalam dirinya.
“Saya mengusulkan bela negara kepada para pemuda kita. Di Mesir, sebelum sarjana S-1 (lulus) harus latihan wajib militer,” ujarnya.
Selain itu, dalam mengisi kemerdekaan, masyarakat harus bekerjasama menanggulangi virus yang saat ini tengah melanda Indonesia. Dimana peran masyarakat sangat dibutuhkan.
Disamping, kerjasama masyarakat dan pemerintah harus dibangun dalam memerangi segala bentuk terorisme, kekerasan, dan semacamnya.
“Kalau ini dilakukan saya kira kita akan hidup tentram sebagai warga bangsa,” ujar dia.
Olehnya itu, untuk menanggulangi radikal terorisme, masyarakat harus memiliki pemahaman agama yang mendalam. Kemudian tidak belajar kepada guru yang tidak tepat.
“Pemahaman agama yang melenceng bisa bahaya dalam masyarakat. Karena itu belajarlah kepada sumber yang lebih baik. Jangan Belajar kepada orang-orang yang tidak jelas sanad keilmuannya,” kata dia.