JAKARTA – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366 dengan Komandan, Letkol Laut (P) Ludfy, sekaligus Dansatgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-L/UNIFIL 2019, melaksanakan Towing Exercise (Towex) alias latihan penunda kapal dengan Kapal Perang Jerman, FGS Ludwigshafen Am Rhein F-264, saat berpatroli di Area of Maritime Operation (AMO), di Laut Mediterania.
Dirilis Pusat Penerangan (Puspen) TNI di Jakarta, Rabu (26/8/2020), Letkol Laut (P) Ludfy, menjelaskan Towex tersebut merupakan bagian dari kegiatan yang dilaksanakan oleh unsur-unsur MTF dalam meningkatkan interoperabilitas, kerjasama, dan profesionalisme.
“Ini di samping untuk mendukung tugas utama melaksanakan Maritime Interdiction Operation (MIO),” katanya.
KRI Sultan Hasanuddin-366 dan Kapal Jerman FGS Ludwigshafen Am Rhein F-264 disimulasikan secara bergantian berperan sebagai kapal penunda (Towing Control Ship) dan unsur lain sebagai kapal yang ditunda (Disabled Ship).
“Latihan ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada kapal yang ditunda, seolah-olah tidak dapat berolah gerak yang diakibatkan kerusakan mesin atau kegagalan fungsi sistem kapal pada saat di tengah laut,” kata dia.
Dalam pelaksanaan Towing, kapal penunda harus memperhatikan faktor angin, arus dan pergerakan kedua kapal, agar dapat melaksanakan manuver pendekatan kepada kapal yang ditunda dalam keadaan aman dan berjalan lancar.
“Latihan ini sangat diperlukan dalam satuan tugas seperti MTF UNIFIL, guna meningkatkan profesionalisme prajurit dan mempererat hubungan diplomasi Angkatan Laut Indonesia dengan Angkatan Laut Jerman,” ujarnya.